Disiapkan untuk Menggenapi Rencana Tuhan

Markus 1:1-13

Markus membuka Injilnya dengan menyebutkan bahwa apa yang ditulisnya adalah kabar baik tentang Yesus Kristus, Anak Allah: Juru Selamat yang Diurapi, yang adalah Anak Allah. Injil bukanlah pengajaran doktrin, tetapi pengumuman/pemberitahuan mengenai Siapa dan apa yang dikerjakan oleh Yesus Kristus, Juru Selamat, Anak Allah. Tujuannya supaya pembaca Injil mengenal Yesus Kristus, dan percaya kepada-Nya sehingga memperoleh keselamatan.

Markus mengutip nubutan para nabi (Mal 3:1; Yes 40:3) bahwa kedatangan Yesus Kristus, Sang Mesias, itu sudah ditetapkan atau dijanjikan, dan tandanya adalah: akan ada utusan yang datang mendahului Dia untuk memberitakan bahwa waktu kedatangan-Nya sudah tiba, dan untuk menyiapkan orang-orang agar menyambut Sang Mesias itu. Utusan yang dimaksud adalah: Yohanes Pembabtis. Tampilnya Yohanes Pembabtis merupakan tanda bahwa Sang Mesias sudah datang.

Bagaimana Yohanes bertindak sebagai orang yang menyiapkan jalan bagi Sang Mesias. Pertama, cara hidup yang berbeda dari orang-orang lainnya (ayat 4, 6): lokasi di mana ia hidup (di padang gurun), cara berpakaian yang unik (jubah bulu unta, ikat pinggang kulit), dan makanannya (belalang dan madu hutan). Cara hidup ini menarik perhatian orang (ayat 5), setelah sekitar 400 ratus tahun tidak ada nabi yang muncul di antara umat Tuhan.

Kedua, pelayanannya yang unik, di mana Yohanes menyatakan bahwa Mesias akan datang, dan Mesias itu jauh lebih mulia dan pekerjaan Mesias itu jauh lebih tinggi dan lebih dahsyat daripadanya (ayat 8). Yohanes menyerukan agar orang-orang bertobat dari dosa mereka dan dibabtis sebagai tanda pertobatan, untuk menyiapkan diri menyambut kedatangan Mesias yang akan memberikan keselamatan kepada mereka (ayat 4, 5).

Yang mungkin tidak pernah diduga oleh Yohanes Pembabtis adalah; Yesus, Sang Mesias, itu juga mendatanginya untuk dibabtis (ayat 9)! Dalam catatan Matius, Yohanes menolak untuk membaptis Yesus, sebab Yohanes tahu bahwa Yesus itu tanpa dosa–justri dialah yang seharusnya dibabtis oleh Yesus (Mat 3:14). Yesus memberikan DiriNya untuk dibabtis bukan karena Ia memerlukan pengampunan dosa, tetapi karena itu adalah kehendak Bapa-Nya (Mat 3:15).

Dan, setelah Yesus dibabtis, Allah Bapa menyatakan perkenanan-Nya kepada-Nya dengan bentuk langit terkoyak, dan Roh Kudus dalam wujud seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengar suara dari sorga: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan” (ayat 10-11).

Dengan demikian, Markus menyatakan bahwa Yesus sebagai Mesias itu diteguhkan dengan tiga kesaksian: (1) nubuat dalam kitab para nabi; (2) kesaksian Yohanes Pembabtis; dan (3) kesaksian dari Allah Bapa sendiri. Dan nantinya, di sepanjang injil ini, Markus mencatat kesaksian bahwa Yesus adalah Mesias dari apa yang diajarkan-Nya, pelayanan/pekerjaan yang dilakukan-Nya, dan pada puncaknya adalah kematian-Nya dan kebangkitan-Nya.

Ada potret hidup yang tunduk kepada kehendak Tuhan dalam diri Yohanes Pembabtis dan Tuhan Yesus–mereka melakukan kehendak Tuhan, sekalipun mungkin dipandang aneh, tidak masuk akal, dan mendatangkan ketidaknyamanan. Itulah jalan kepada hidup yang berada di dalam rencana Tuhan.

Penerapan:
(1) Berdoa agar selama merenungkan Injil Markus ini, Tuhan menolong saya untuk kembali disegarkan dan tambah dikuatkan iman saya kepada Tuhan Yesus Kristus.
(2) Tunduk kepada kehendak Tuhan, sekalipun mungkin aneh, tidak bisa saya mengerti, ataupun membuat hidup saya tidak nyaman–supaya saya berada di dalam rencana Tuhan.

Views: 16

This entry was posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *