Doa Kepada TUHAN, Sang Sumber Pertolongan

Mazmur 138:1-8

Mazmur ini menggambarkan iman Daud kepada TUHAN. Daud percaya bahwa TUHAN mendengar seruan-Nya, bahwa TUHAN akan merampungkan rencana-Nya atas hidup Daud. Tidak ada masalah atau musuh yang bisa menggagalkan rencana TUHAN. Sebab kasih setia TUHAN itu tetap untuk selamanya. Iman itu membuat Daud merendahkan diri di hadapan TUHAN, mengakui TUHAN di depan orang banyak, dan menempatkan TUHAN sebagai sumber pertolongannya.

Bagaimana Daud memuji TUHAN?
(1) Dengan segenap hati: dengan totalitas hidupnya, pikiran, perasaan, kehendak–difokuskan untuk memuji Tuhan, tidak ada satu hal yang lain memecah perhatiannya, meletakkan semua hal lain untuk memuji TUHAN, melakukan dan memberikan yang terbaik untuk memuji TUHAN.
(2) Di hadapan para allah: terbuka, tidak sembunyi-sembunyi, tidak malu atau segan memuji dan bersyukur kepada TUHAN di hadapan publik. Kata “allah” (elohiym) bisa berarti illah-illah atau dewa-dewa, tetapi bisa juga berarti orang-orang besar, pemimpin-pemimpin, orang-orang hebat, orang-orang yang dikagumi publik. Bagi Daud, TUHAN lebih besar dan layak dipuji dibandingkan para dewa itu.
(3) Menghadap ke arah Bait Allah: bukan ke arah Bait Allah di Yerusalem, karena bangunan itu belum ada pada zaman Daud masih hidup, tetapi ke arah Kemah Suci, ke arah Tabut Perjanjian, yaitu tempat di mana TUHAN hadir di tengah-tengah umat-Nya. Fokusnya kepada TUHAN, kepada Pribadi TUHAN yang penuh kasih setia, yang Nama-Nya dan janji-Nya melebihi segala sesuatu.

Apa yang terjadi ketika atau setelah Daud memuji TUHAN?
(1) TUHAN menjawab seruan Daud, TUHAN memberikan pertolongan dan melepaskan Daud dari tekanan, persoalan, atau mara bahaya yang sedang dihadapinya. TUHAN menambahkan kekuatan di dalam jiwa Daud sehingga menjadi berani, menjadi yakin, menjadi tabah–mengatasi ketakutan, kesesakan, dan kesedihan.
(2) Raja-raja, orang lain jadi turut memuji TUHAN, karena mereka mendengar firman TUHAN, dan melihat jalan-jalan TUHAN (bagaimana TUHAN bekerja), di mana kemuliaan TUHAN yang besar itu dinyatakan.

Keyakinan Daud:
(1) TUHAN itu menghargai (berkenan) orang yang rendah hati atau yang merendahkan diri di hadapan-Nya. Sementara kepada orang yang sombong (yang merasa kuat, yang merasa tidak memerlukan TUHAN), Ia menjauhkan Diri dari mereka.
(2) TUHAN mengerjakan apa yang telah direncanakan-Nya atas hidup Daud, karena kasih setia-Nya tetap untuk selama-lamanya. Karena itulah Daud terus berharap kepada TUHAN.

Penerapan:
Belajar dan meneladani iman Daud kepada TUHAN. Merendahkan diri di hadapan Tuhan, tidak sombong dan merasa kuat, tetapi terus memohon pertolongan Tuhan di dalam segala sesuatu.
Ketika menyembah/mmeuji Tuhan, melakukannya dengan segenap hati: fokus, dan memberi yang terbaik.

Views: 7

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *