Berhadapan Dengan TUHAN Yang Mahatahu

Mazmur 139:1-24

TUHAN Mahatahu. Itulah fakta yang disadari oleh Daud di dalam mazmur ini. Kesadaran bahwa TUHAN mengenal dengan total setiap orang, bahwa tidak ada satu perkarapun yang bisa disembunyikan dari-Nya, bahwa tidak ada satu tempatpun di mana orang bisa lari dari-Nya, bahwa TUHAN mengenal semua sifat dan karakter seseorang. Kesadaran itu menimbulkan kegentaran yang besar kepada TUHAN, tetapi juga menghasilkan penyerahan dan kejujuran di hadapan-Nya.

Ayat 1-4. Siapa yang bisa membohongi TUHAN? Siapa yang bisa menyembunyikan sesuatu ari TUHAN? Dia mengetahui dan melihat semua yang dilakukan seseorang, baik di tengah orang banyak, maupun ketika sendiri; baik di tempat terbuka, maupun di kamar tertutup (ayat 1-3). Tidak hanya aktivitas yang bisa direkam dengan panca indera, tetapi pikiran dan perasaan yang ada di dalam hati seseorang juga diketahui dan dimengerti oleh TUHAN (ayat 4).

Ayat 5-12. TUHAN ada di mana-mana. Tidak ada yang bisa melarikan diri dari-Nya. TUHAN mengikuti ke manapun seseorang itu pergi atau bersembunyi. Tidak ada yang bisa melepaskan diri dari TUHAN. Where can I go from Your Spirit? Or where can I flee from Your presence?” (ayat 7 – NASB). TUHAN mengurung dari segala arah. Orang bisa memabukkan dirinya, supaya lari dari kesadarannya; tetapi TUHAN tetap menemuinya di alam bawah sadarnya. Bahkan orang yang bunuh diri, yang mengira bisa lari dari dunia ini, tidak bisa lari dari TUHAN, karena di alam kematianpun TUHAN ada di sana (ayat 11-12).

Ayat 13-18. Tidak hanya melihat aktivitas, tidak hanya mengetahui isi pikiran, tidak hanya selalu hadir di segala tempat, tetapi TUHAN juga mengenal sifat, temperamen, dan karakter seseorang–sebab TUHAN yang menciptakan dia. Ketika ia belum memiliki kehidupan dan kesadaran, TUHAN sudah mengenalnya dengan detil dan intim (ayat 13-15). TUHAN mengenal setiap insting dan respons yang akan muncul, sehingga TUHAN tahu apa yang mungkin dan bisa terjadi dalam perjalan hidup seseorang. Tidak ada satu pikiran atau tindakan atau keputusanpun yang mengejutkan TUHAN (ayat 16).

Ayat 19-24. Ketika merenungkan fakta kemahatahuan TUHAN, maka ada dua perkara yang ada di dalam diri Daud: (1) sikap benci kepada orang-orang fasik, yang menumpahkan darah, yang berdusta atas Nama TUHAN, yang menyebut Nama TUHAN dengan sembarangan, yang membenci TUHAn–mereka tidak tahu bahwa yang mereka lawan adalah TUHAN yang Mahatahu–yang bisa menguliti semua kebohongan dan kemunafikan mereka; (2) sikap berserah dan terbuka kepada TUHAN–karena sadar bahwa tidak bisa meyembunyikan apa-apa, maka Daud justru meminta TUHAN meneliti hatinya, menguji apakah ada yang serong dan fasik di dalam dirinya; dan meminta TUHAN membimbingnya ke jalan yang benar, jalan yang kekal, jalan TUHAN sendiri.

Penerapan:
Menyediakan waktu setiap hari untuk datang di hadapan Tuhan, meminta Tuhan menguji hati dan pikiran saya, lalu mengakui dosa atau kejahatan yang ditunjukkan oleh Tuhan dan memohon bimbingan Tuhan bagaimana harus memperbaikinya, agar saya taat kepada Tuhan.

Views: 9

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *