Matius 5:43-48
Be perfect, therefore, as your heavenly Father is perfect (Mat 5:48-NIV).
“Perfect” (teleios): complete in labor, growth, mental and moral character; the goal, the final purpose toward which we are moving. Siapa yang akan bisa mencapai standar kesempurnaan Allah? Bukankah ini perintah yang mustahil untuk ditaati?
Orang Farisi membuat indikator2 berupa tindakan2 praktis dan detil, supaya mereka bisa merasa pasti bahwa mereka sudah berhasil melakukan perintah Tuhan.
Dan dengan demikian, mereka bisa merasa puas karena telah berhasil mencapai kekudusan hidup. Merasa suci, merasa lebih baik daripada orang lain. Dan kemudian menghakimi orang lain yang dianggap tidak hidup seperti mereka.
Kalau memang standar ini tidak akan pernah bisa dicapai oleh manusia, lalu mengapa Tuhan Yesus memerintahkannya? Apakah ini hanya basa-basi? Mestinya tidak. Tuhan Yesus tidak pernah berbasa-basi, tetapi apa yang sesungguhnya.
Tuhan Yesus sendiri telah melakukannya. Tuhan tidak pernah membalas cacian, hinaan, serangan, dan fitnah yang dilontarkan orang2 yang memusuhiNya. Bahkan, ketika mereka, di dalam kebencian dan permusuhan kepadaNya, akhirnya menangkap dan menyalibkan Dia, Tuhan Yesus justru memohonkan pengampunan bagi mereka kepada Allah Bapa.
Murid-murid Tuhan bisa dan telah melakukannya. Paulus bisa dan telah melakukannya. Para martir bisa dan telah melakukannya. Mereka bukan Tuhan Yesus, mereka bukan malaikat, mereka manusia biasa seperti saya–tetapi mereka bisa dan telah melakukannya.
Kalau secara manusiawi atau naluri alamiah tidak mungkin dilakukan, maka hanya apabila Tuhan memampukan sajalah saya akan bisa melakukannya. “Sebab di luar Aku kamu tidak bisa melakukan apa-apa” (Yoh 15:5). Apart from Me you can do nothing.
Penerapan
Terus melekat kepada Tuhan, terus bergantung dan memohon pertolongam Tuhan untuk menjalani hidup saya.
Views: 13