Mazmur 28:1-9
Daud melihat hidup orang-orang fasik di sekitarnya, melihat perbuatan-perbuatan mereka; dan yang muncul dalam hatinya adalah seruan kepada TUHAN agar TUHAN tidak membiarkan dirinya terseret bersama mereka. Respon yang menunjukkan hati Daud yang benar dan mencari TUHAN: tidak iri atau mengingini kehidupan orang fasik, tetapi justru ngeri untuk menjadi sama dengan mereka!
Mengapa hati Daud bisa seperti itu terhadap kehidupan orang fasik? Padahal bagi umumnya orang–juga termasuk saya, kehidupan orang fasik itu menrik dan kadang menimbulkan iri: kesenangan yang bisa mereka nikmati, kebebasan yang mereka jalani, kekayaan yang mereka dapatkan, kepopuleran yang mereka raih, kedudukan atau posisi yang mereka tempati. Mengapa Daud berseru agar TUHAN tidak membiarkan dia terseret ke dalam hidup mereka?
Karena Daud melihat hidup orang fasik itu dari perspektif TUHAN–ayat 3-5: (1) mereka itu fasik (jahat, dihukum) dan pekerja kejahatan–bukan hanya melakukan kejahatan, tetapi “profesional” melakukan kejahatan; (2) mereka hidup dalam kemunafikan dan kepura-puraan–kelihatan ramah, tapi hatinya merancang kejahatan kepada orang lain; (3) mereka tidak mengindahkan pekerjaan dan perbuatan tangan TUHAN–tidak peduli kepada TUHAN; (4) murka dan pembalasan dari TUHAN itu ada di atas mereka, dan bia setiap saat dijatuhkan.
Di samping pandangannya tentang orang fasik, Daud juga memiliki pandangan tentang TUHAN–ayat 1-2, 7-8: (1) TUHAN adalah gunung batu perlindungannya; (2) TUHAN adalah kekuatan dan perisainya; (3) TUHAN adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan mereka. Dari pendangan tentang TUHAN ini, Daud berseru minta tolong agar dirinya dan umat TUHAN yang lain diselamatkan, diberkati, dan digembalakan oleh TUHAN untuk selama-lamanya.
Daud berseru kepada TUHAN sebab ia tahu potensi bahaya hidup orang-orang fasik. Ia sadar bahwa ada kekuatan/pengaruh hidup orang fasik yang bisa menyeretnya; membuatnya ingin bergabung dengan mereka, dan akan membawanya kepada nasib yang sama dengan mereka–kematian. Karena itu Daud meminta perlindungan dari TUHAN, sebab kalau TUHAN tidak menolong, maka ia akan seperti orang yang turun ke dalam liang kubur (ayat 1).
Penerapan:
Berdoa agar Tuhan memberikan cara pandang yang benar ketika melihat pola hidup orang-orang yang tidak mengenal Tuhan di sekitar saya.
Berdoa agar Tuhan menolong saya tidak iri/mengingini dan terseret ke dalam pola hidup orang-orang yang tidak mengenal Tuhan.
Views: 5