Berseru di Tengah Penderitaan

Mazmur 22:1-31

Penderitaan yang sangat berat dialami oleh Pemazmur. Ia dianiaya oleh musuh-musuh yang buas dan tak berbelas kasihan. Penderitaannya menjadi tontonan dan bahan olok-olok di muka umum. Dan lebih berat lagi, ketika ia berseru kepada Tuhan, seolah-olah Tuhan telah meninggalkan dirinya dan tidak menjawab seruannya. Tetapi Pemazmur tidak kehilangan harapan–ia terus berseru kepada Tuhan; karena hanya Tuhan satu-satunya tempat di mana ia bisa pergi untuk mendapatkan pertolongan.

Ayat 1-6. Seruan Pemazmur yang merasa ditinggalkan oleh Tuhan. Ia sudah berseru-seru kepada Tuhan, tetapi Tuhan tidak menjawab seruannya; Tuhan tetap jauh dan tidak menolongnya. Kondisi ini membuat Pemazmur sangat gelisah, sebab Tuhan itu adalah Allahnya, dan Tuhan selama ini selalu menjawab seruan dari umat-Nya. Tetapi mengapa sekarang Tuhan itu diam saja?

Ayat 7-19. Pemazmur mengungkapkan penderitaan dan kesesakan yang sedang dialaminya: (1) Ia diolok-olok dan dihina orang banyak–imannya kepada Tuhan menjadi bahan ejekan dan celaan; (2) Ia dikelilingi oleh musuh-musuh yang kuat dan ganas, tidak berbelas kasihan; (3) Musuh-musuhnya melukai dia, menelanjangi dia, di depan orang banyak, sehingga penderitaannya menjadi tontonan. Tidak hanya penderiaan jiwa, tetapi juga penganiayaan fisik.

Ayat 20-22. Di tengah penderitaan itu, sekalipun sepertinya Tuhan hanya diam saja, jauh, dan tidak memberikan pertolongan; Pemazmur terus berseru kepada Tuhan–meminta agar Tuhan melepaskannya dari musuh-musuhnya. Musuh-mushh yang buas dan kejam, digambarkan sebagai: anjing, singa, dan banteng–binatang yang berbahaya dan mematikan.

Ayat 23-26. Tindakan Pemazmur setelah Tuhan menyelamatkannya: (1) Pemazmur akan memasyurkan nama Tuhan kepada semua orang, bahwa Tuhan tidak memandang hina atau jijik kepada orang yang menderita, tetapi akan menolong ketika orang itu berteriak kepada-Nya; (2) Pemazmur akan membayar nazar di hadapan jemaat.

Ayat 27-31. Pemazmur melihat bahwa pengalamannya akan menjadi pelajaran bagi banyak orang untuk mengenal Tuhan: (1) orang-orang benar akan menyembah Tuhan; (2) dunia akan berbalik/bertobat kepada Tuhan; (3) orang-orang sombong akan merendahkan diri dan berlutut di hadapan Tuhan; (4) anak-cucu akan beribadah kepada Tuhan dan mengajar generasi berikutnya–memberitakan keadilan Tuhan kepada bangsa yang akan lahir nantinya!

Penerapan:
Memuji Tuhan sebab Tuhan itu Allah yang setia–Ia tidak pernah meninggalkan atau membiarkan umat-Nya sendirian. Bahkan, ketika Ia mengijinkan ada penderitaan; penderitaan itu akan dipakai untuk menyatakan kemuliaan-Nya dan membuat orang dan generasi berikutnya mengenal Tuhan!

Views: 15

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *