Memilih Hidup

Ulangan 30:11-20 – Kebaktian GKJ Nusukan

TUHAN mengawali dengan pernyataan bahwa apa yang diperintahkan-Nya kepada bangsa Israel tidak terlalu sulit untuk dilakukan atau melampaui kekuatan mereka. Lalu, mengapa naluri di dalam pikiran dan hati saya selalu mengatakan bahwa perintah Tuhan itu sulit dan berat, melampaui kekuatan saya, sehingga wajar kalau saya tidak bisa mentaati-Nya? Memberikan tolelansi/pembenaran atas ketidaktaatan saya dgn meyakini bahwa perintah Tuhan itu terlalu sulit untuj dilakukan.

TUHAN mengatakan: firman-Nya itu sangat dekat dengan umat-Nya, ada di dalam mulut dan hati mereka, sehingga mereka bisa mentaatinya. Alasan bahwa taat kepada Tuhan itu tidak terlalu sulit: Tuhan sudah menaruh firman-Nya di dalam mulut dan hati umat-Nya.

Apakah saya menyadari dan mengalami bahwa firman Tuhan itu sudah ada ditaruh di dalam mulut dan hati saya? Atau saya merasa bahwa saya tidak pernah menerima firman Tuhan? Hei, firman Tuhan itu begitu mudah untuk saya akses, baca, renungkan. Apa dasar saya mengatakan bahwa firman itu jauh dari saya?

TUHAN memaparkan 2 alternatif kepada umat-Nya: hidup dan berkat atau kematian dan kehancuran. Untuk memperoleh hidup caranya adalah: mencintai Tuhan, menjalani hidup dalam ketaatan, berpegang kepada perintah, ketetapan dan hukum Tuhan. Sedangkan sumber kematian adalah: berpaling dari Tuhan, tidak taat, dan disesatkan utk menyembah illah yang lain.

TUHAN mendorong umat-Nya untuk memilih hidup! Tuhan tidak memaksa, tidak juga mengambilkan keputusan bagi umat-Nya; tetapi Tuhan menasehati umat-Nya untuk mengambil pilihan yang benar, pilihan yang mendatangkan hidup! “For the LORD is your life”–pilihlah Tuhan, sebab Tuhan itulah sumber hidup. Di luar Tuhan tidak ada hidup, hanya ada kematian!

Penerapan
(1) Ambil keputusan setiap hari untuk memilih hidup: mencintai Tuhan, mentaati firman Tuhan!
(2) Jangan ditipu dengan pikiran bahwa mencintai dan mentaati Tuhan itu sulit! Sebab Tuhan sendiri sudah mengatakan: perintah itu tidak telalu sulit.

 

Views: 33

This entry was posted in Refleksi, Ulangan. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *