Mazmur 23:1-6
Daud mengawali mazmur ini dengan kalimat: “TUHAN adalah gembalaku.” Daud menggunakan nama TUHAN (YAHWEH), menunjukkan bahwa Daud mengenal dan memiliki relasi yang personal dengan Tuhan. Bukan hanya pengetahuan dan doktrin mengenai Tuhan, tetapi hubungan pribadi dengan-Nya. Apalagi, ketika Daud menyebut TUHAN sebagai “gembalaku“–bukan hanya Gembala Umat Israel, tetapi Gembala bagi Daud secara pribadi.
TUHAN sebagai Gembala Daud yang menyebabkan kehidupan Daud berkelimpahan. Bukan berarti tanpa persoalan: karena ada waktu jiwanya kering, ada masa harus melalui lembah kekelaman, ada bahaya dan musuh yang menghadang–tetapi hidup yang berbahagia di dalam segala situasi. Bukan situasi yang menentukan, tetapi TUHAN yang menentukan kebahagiaan Daud.
Apa saja yang disediakan TUHAN untuk domba-Nya? Ayat 2-5 menyebutkan berbagai pekerjaan TUHAN kepada Daud: (1) Mencukupi kebutuhan fisiknya–padang rumput yang hijau; (2) Menjaga kesehatan dan kesegaran jiwanya–air yang tenang; (3) Memimpin dan mengarahkan jalan hidupnya; (4) Memberikan keberanian dan keteguhan di masa-masa sulit; (5) Menjaga dan menyelamatkan dari bahaya; (5) membela, meninggikan dan memuliakan di hadapan musuh-musuhnya; (6) Memberi urapan, yaitu pemilihan dan kekuatan Illahi.
Daud menyimpulkan kebahagiaan hidupnya di awal dan akhir mazmur ini dengan kalimat: “takkan kekurangan aku” (ayat 1) dan “kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku seumur hidupku” (ayat 6). Bukankah pemahaman ini sama dengan janji Tuhan Yesus dalam Yohanes 10:10b: “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
Penerapan:
Apakah saya bisa mengatakan bahwa hidup saya bahagia seperti gambaran yang ditulis Daud ini? Apakah saya hidup dan hidup dalam berkelimpahan? Apakah Tuhan adalah gembala saya? Apakah Tuhan itu nyata dalam hidup saya?
Views: 11