Yosua 3:1-17
Yosua memimpin pasukan Israel untuk bergerak dari Sittim ke tepi sungai Yordan. Hal-hal yang menjadi faktor penggerak bagi Yosua: panggilan dan pemilihan Tuhan melalui Musa, perintah dan janji Tuhan yang diterima secara langung, dukungan para pemimpin Israel, dan informasi dari kedua pengintai. Dari semua faktor itu, yang paling penting adalah panggilan, perintah, dan janji Tuhan. Panggilan dan peneguhan sudah cukup; sekarang waktunya untuk mulai bergerak. Sekalipun Yosua belum tahu nanti bagaimana caranya pasukan sebanyak itu akan menyeberangi Yordan.
Tuhan memimpin perjalanan pasukan Israel. Pimpinan Tuhan diwujudkan dengan penempatan Tabut Perjanjian di bagian paling depan pasukan. Pasukan Israel mengikuti dari jarak sekitar 1 km di belakang Tabut Perjanjian–karena pasukan ISrael tidak tahu kemana rute yang harus ditempuh. Mereka harus mengikuti ke manapun langkah kaki para imam yang memikul Tabut Perjanjian itu digerakkan oleh Tuhan.
Dalam pasukan Israel, hanya Yosua dan Kaleb yang pernah menjelajahi seluruh tanah Kanaan–itupun sudah 38 tahun sebelumnya. Kemudian, kedua pengintai hanya tahu jalan sampai ke wilayah Yerikho saja. Di dalam ketidaktahuan ini, maka pasukan Israel harus belajar untuk percaya penuh kepada Tuhan, ke mana mereka akan melangkah. Tuhan tahu ke mana mereka harus pergi, Tuhan ingin dan akan memimpin mereka ke jalan yang benar (Mazmur 32:8).
Tuhan menunjukkan penyertaan-Nya dalam bentuk pernyataan kuasa-Nya. Yosua berkata kepada pasukan Israel agar mereka menguduskan diri, sebab Tuhan akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara mereka. Tuhan sudah lebih dahulu menyatakan bahwa ketika para imam pembawa Tabut Perjanjian itu memasuki sungai Yordan, maka Tuhan akan menghentikan aliran sngai Yordan sehingga pasukan Israel bisa menyeberang.
Berbeda dengan pada zaman Musa, saat itu Tuhan tidak lebih dulu memberitahukan apa yang akan Ia kerjakan. Di tepi Laut Merah terjadi ketakutan dan kepanikan di antara bangsa Israel, dan Musa berusaha menguatkan hati bangsa Israel dengan keyakinan bahwa Tuhan pasti akan menolong–tetapi ia sendiri tidak tahu bagaimana caranya. Baru kemudian pada saat terakhir Tuhan memerintahkan Musa mengacungkan tongkatnya untuk membelah laut. Tujuannya: menunjukkan kuasa dan kemuliaan Tuhan di hadapan orang Mesir. (Bilangan 14: 10-18).
Tuhan memberikan legitimasi kepada pemimpin, karena Ia menyatakan kepada Yosua bahwa Ia akan mulai membesarkan nama Yosua di mata seluruh Israel, supaya mereka tahu bahwa Tuhan menyertai Yosua sama seperti Tuhan menyertai Musa. Tugas Yosua adalah: menyatakan apa yang dikehendaki Tuhan kepada seluruh umat Israel, memimpin umat Israel seturut dengan perintah Tuhan. “Datanglah dekat dan dengarkanlah firman TUHAN, Allahmu.” (Yosua 3:9).
Penerapan:
“Trust in the LORD with all your heart And do not lean on your own understanding. In all your ways acknowledge Him, And He will make your paths straight.” (Proverbs 3:5,6)
Views: 11