Korban Pendamaian

Imamat 3:1-17

Tentang Korban Pendamaian (Fellowship Offering), hewan ternak boleh jantan atau betiona, tetapi harus tidak bercacat. Orang yang mempersembahkan harus meletakkan takannya di atas kepala binatang itu lalu menyembelihnya di depan pintu Kemah Pertemuan.

Imam menyiramkan darah pada keempat sisi mezbah dan mempersembahkan: lemak yang membungkus isi perut, ginjal dengan lemaknya, bagian terbaik dari hatinya. Kalau berupa kambing/domba, ditambah seluruh lemak yang ada di bagian ekor. Semua lemak-lemak itu harus dibakar di atas mezbah–menjadi aroma yang menyenangkan bagi Tuhan. Semua lemak adalah milik Tuhan–menjadi ketetapan bagi bangsa Israel dan keturunannya: mereka tidak boleh memakan lemak atau darah.

Reaksi yang muncul: mempertanyakan, mencari celah, mencari kompromi, mencari alasan pembenar. Betul, saya harus memiliki sifat kritis kepada pengajaran dan harus menguji segala sesuatu; tetapi yang harus ditanyakan adalah: sikap kritis itu karena ingin menemukan kebenaran, atau mencari celah untuk menolak kebenaran?

Bukan masalah logika dan argumentasi–ini masalah ketaatan dan penundukan diri. Ketika seseorang harus menjalani hukuman, ia tidak diperbolehkan melakukan apapun juga–termasuk aktivitas-aktivitas yang rutin. Bukan karena aktivita syang rutin itu salah, tetapi karena ia sedang dibatasi oleh Tuhan.

Views: 7

This entry was posted in Imamat, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *