Tentang Blog Ini
-
Tulisan Terbaru
-
Pencarian
Kategori
Admin Blog
Category Archives: 1 Yohanes
Ketika Hati atau Perasaan Kita Ragu
1 Yohanes 3:19-24 antangan yang harus dihadapi orang percaya itu berasal dari berbagai sumber, dari luar dan dari dalam. Dari luar Si Jahat bekerja melalui ajaran sesat yang membuat orang menyeleweg dari kebenaran dan iman kepada Kristus, Si Jahat juga … Continue reading →
Posted in 1 Yohanes, Perjanjian Baru, Saat Teduh
|
Comments Off on Ketika Hati atau Perasaan Kita Ragu
Kasih Nyata dalam Perbuatan dan Kebenaran
1 Yohanes 3:16-18 asih seperti apa yang menjadi penciri orang percaya? Sebab orang duniapun mengenal perasaan dan melakukan tindakan mengasihi orang lain. Yohanes menjelaskan jenis kasih yang dimiliki oleh orang percaya sebagai akibat perubahan hidup yang dialami di dalam Tuhan. … Continue reading →
Posted in 1 Yohanes, Perjanjian Baru, Saat Teduh
|
Comments Off on Kasih Nyata dalam Perbuatan dan Kebenaran
Kasih sebagai Penciri Orang Percaya
1 Yohanes 3:11-15 asih kepada orang lain adalah salah satu tanda seseorang telah menerima hidup kekal. Kasih merupakan karakter Allah, sehingga seorang yang berasal dari Allah atau anak-anak Allah pasti memiliki kasih di dalam dirinya. Bahkan sejak sebelum ada hukum … Continue reading →
Posted in 1 Yohanes, Perjanjian Baru, Saat Teduh
|
Comments Off on Kasih sebagai Penciri Orang Percaya
Benih Kebenaran karena Kelahiran Baru
1 Yohanes 3:6-10 ohanes melanjutkan pengajarannya tentang hidup sebagai anak-anak Allah. Poin di bagian ini: karakterisik seorang anak Allah sejati adalah tidak memiliki kehidupan yang terus-menerus berbuat dosa–habitual sins, perbuatan dosa sebagai kebiasaan atua sebagai gaya hidup. Karena di dalam … Continue reading →
Posted in 1 Yohanes, Perjanjian Baru, Saat Teduh
|
Comments Off on Benih Kebenaran karena Kelahiran Baru
Berjuang Melawan Dosa
1 Yohanes 3:4-6 etiap orang yang berbuat dosa berarti berbuat pelanggaan hukum Tuhan. Dosa adalah ketidaktaatan kepada hukum Tuhan. Kalau membaca hukum Tuhan yang diberikan melalui Musa, maka tidak semua dosa dituliskan di sana–Tuhan Yesus mengajarkan esensi dari hukum Tuhan–tidak … Continue reading →