Kasih Nyata dalam Perbuatan dan Kebenaran

1 Yohanes 3:16-18

Kasih seperti apa yang menjadi penciri orang percaya? Sebab orang duniapun mengenal perasaan dan melakukan tindakan mengasihi orang lain. Yohanes menjelaskan jenis kasih yang dimiliki oleh orang percaya sebagai akibat perubahan hidup yang dialami di dalam Tuhan. Perintah tentang kasih memang perintah yang “lama” (ayat 11), tetapi menjelang Ia diserahkan, Tuhan Yesus pernah berbicara tentang “perintah yang baru” kepada murid-murid-Nya (Yoh. 13:34-35).

Yohanes mengingatkan jemaat tentang kasih Kristus yang sudah dinyatakan-Nya, yaitu: bahwa Ia telah menyerahkan nyawanya untuk orang percaya (ayat 16). Inilah kasih yang baru itu–bukan kasih yang berbasis pada kasih kepada diri sendiri (memperlakukan orang lain seperti memperlakukan diri sendiri), tapi lebih daripada itu: menyerahkan diri dan berkorban untuk untuk orang lain.

Kasih yang baru itu ditunjukkan dengan kerelaan untuk memberikan harta duniawi kepada orang lain yang berkekurangan atau yang membutuhkan. Itu indikator kasih yang baru: jangan bicara soal menyerahkan nyawa, kalau untuk memberikan harta milik saja seseorang itu enggan. Ujian kasih Allah di dalam diri seseorang adalah: kerelaan untuk menyerahkan harta atau hak miliknya kepada orang lain (ayat 17).

Kasih yang sejati, kasih yang baru, bukan hanya sikap emosional atau wacana semata, melainkan sikap hati yang dinyatakan di dalam perbuatan nyata dan perbuatan itu dilakukan di dalam kebenaran. Mengasihi melalui tindakan nyata yang berdasarkan dan dengan cara sesuai dengan standar kebenaran firman Tuhan. Di dalamya itu terkandung kasih kepada Allah yang benar dan kasih kepada manusia (ayat 18).

Penerapan:
Terus menerapkan tinakan nyata untuk berbagi dan membantu orang lain dengan apa yang saya miliki, tetapi dengan cara yang berkenan kepada Tuhan: mendoakan setiap niat untuk memberi dan memberi dengan cara sesuai prinsip firman Tuhan.

Views: 2

This entry was posted in 1 Yohanes, Perjanjian Baru, Saat Teduh. Bookmark the permalink.