Category Archives: Zakharia

Janji TUHAN Menguatkan Umat-Nya

Zakharia 10:3-12 UHAN akan memulihkan umat-Nya. Pemulihan itu diawali dengan kedatangan Sang Mesias yang digambarkan dalam empat simbol: Batu Penjuru, Patok Kemah, Busur, dan Penguasa (ayat 4). Batu Penjuru digunakan untuk memberikan stabilitas dan megikat tembok bangunan, fungsi yang sama … Continue reading

Posted in Perjanjian Lama, Saat Teduh, Zakharia | 16 Comments

TUHAN Memperhatikan Kawanan Domba-Nya

Zakharia 10:1-3 UHAN menyatakan bahwa hanya TUHANlah satu-satunya yang mejadi sumber berkat dan kesejahteraan, sebab Dialah yang membuat awan-awan yang mendatangkan hujan deras. Dan Ia, Sang Pembuat Awan itu, akan mencurahkan berkat kepada siapa saja (setiap orang) yang meminta kepada-Nya … Continue reading

Posted in Perjanjian Lama, Saat Teduh, Zakharia | Leave a comment

TUHAN Setia Memegang Janji-Nya

Zakharia 9:9-17 anji TUHAN tentang kedatangan Raja umat-Nya, dinyatakan sekitar 500 tahun sebelum janji itu digenapi, yaitu dengan kedatangan Tuhan Yesus ke dunia sebagai Mesias–ditandai dengan perjalanan-Nya ke Yerusalem dengan menunggang seekor keledai muda, dan diiringi dengan meriah dan perayaan … Continue reading

Posted in Perjanjian Lama, Saat Teduh, Zakharia | Leave a comment

TUHAN Memiliki dan Mengatur Bangsa-bangsa

Zakharia 9:1-8 UHAN menyatakan kepemilikan dan kekuasaan-Nya atas bangsa-bangsa. Tidak hanya umat TUHAN, tetapi bangsa-bangsa lain adalah juga kepunyaan-Nya (ayat 1-2). Kekuasaan TUHAN itu dinyatakan dengan bagaimana Ia mengatur nasib dan masa depan bangsa-bangsa. TUHAN menetapkan apa yang akan terjadi … Continue reading

Posted in Perjanjian Lama, Saat Teduh, Zakharia | Leave a comment

Pemulihan TUHAN Yang Sempurna

Zakharia 8:18-23 UHAN akan membuat waktu puasa di bulan ke 4, 5, 7 dan 10 menjadi kegirangan dan perayaan yang menggembirakan bagi umat TUHAN (ayat 18-19). Puasa bulan ke 4-5 adalah puasa perkabungan memperingati runtuhnya kota Yerusalem dan hancurnya Bait … Continue reading

Posted in Perjanjian Lama, Saat Teduh, Zakharia | Leave a comment