Hidup/Mati bagi Tuhan

Kisah Para Rasul 6:8-7:60

Tuhan adalah sumber kesanggupan orang percaya untuk melakukan pekerjaan-Nya. Tuhan melengkapi orang percaya untuk hidup dan melayani Dia, melengkapi dengan hikmat, kemampuan, dan kuasa. Tuhan juga yang melengkapi orang percaya untuk mati bagi Dia, melengkapi dengan keberanian, kerelaan, dan hati yang penuh kasih dan pengampunan kepada musuh-musuh mereka. Baik hidup bagi Tuhan, maupun mati bagi Tuhan, tidak ada yang bisa dilakukan dengan kekuatan manusia sendiri-hanya Tuhan yang memampukan.

Pada akhirnya, panggilan seorang hamba Tuhan adalah: menjadi saksi dan memberitakan kabar baik kepada orang lain. Sekalipun tugas Stefanus adalah pelayanan diakonia, tetapi Roh Kudus membawanya kepada kesempatan dan kemampuan untuk untuk memberitakan Firman serta mengadakan mujizat dan tanda–sesuatu yang selama ini hanya dilakukan oleh para Rasul. Begitu menonjolnya pelayanan Stefanus, sehingga menjadikan di pusat perhatian dan sasaran serangan musuh. Stefanus disergap, difitnah, dan dibawa ke pengadilan Agama Yahudi. Sama seperti bagaimana Tuhan Yesus diperlakukan sebelumnya.

Tuhan menetapkan Stefanus untuk menjadi martir–Tuhan melengkapi Stefanus dengan keberanian, hikmat untuk berbicara, hati yang rela untuk berkorban, hati yang mengasihi dan mengampuni musuh-musuhnya–dan Tuhan memberikan kemuliaan kepada Stefanus secara fisik: wajahnya terlihat seperti wajah seorang malaikat, serta mata Stefanus melihat langit terbuka dan melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.

Views: 7

This entry was posted in Kisah Para Rasul, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *