Tekun Melayani Walau Dalam Kesulitan

Kisah Para Rasul 8:1-8

Penganiayaan besar atas umat Tuhan–yang dimulai dengan kematian Stefanus, menyebabkan murid-murid harus mengungsi ke luar Yerusalem sambil memberitakan Injil, kecuali para Rasul yang tetap bertahan di Yerusalem. Saulus melakukan penganiayaan itu dengan gencar, berusaha membinasakan jemaat. Secara “alamiah”, beberapa murid mengungsi ke Samaria, salah satunya adalah Filipus. Dan Injil Yesus Kristus diberitakan di Samaria. Semua orang yang mendengar pemberitaan itu menjadi percaya dengan bulat hati. Dan pemberitaan Injil itu mendatangkan sukacita besar di kota itu.

Filipus menjadi model atau contoh kehidupan murid Kristus yang sejati. Ketika ada tantangan dan kesulitan besar yang mengancam, Filipus tetap taat dengan panggilannya. Filipus menjalani alur kehidupan yang terjadi atasnya secara alamiah, dan sembari menjalaninya, Filipus tetap memberitakan Injil kepada orang-orang yang ditemuinya. Persoalan dan kesulitan tidak membuat Filipus berhenti melakukan panggilan Tuhan atas hidupnya. Dan Tuhan memberkati pelayanan Filipus: meneguhkan dengan tanda-tanda ajaib dan membuat banyak orang mau percaya.

Tidak semua persoalan dan kesulitan direncanakan oleh Tuhan, tetapi Tuhan memakai persoalan dan kesulitan untuk menjalankan rencana-Nya. Pikirkan dan renungkan baik-baik hidupmu. Evaluasi persoalan dan kesulitan yang sedang terjadi dalam hidupmu, dan tanyakan: apakah Tuhan sedang mengarahkan atau memaksamu untuk pergi dan melakukan sesuatu? Apakah Tuhan sedang membawamu ke dalam suatu alur perjalanan hidup dan pelayanan tertentu–yang sebenarnya sudah diperintahkan-Nya, namun mungkin tidak menjadi fokus perhatianmu?

Kalaupun kemudian tidak bisa kautemukan pemahaman itu, sebagaimana juga mungkin pra Rasul tidak memahami mengapa penganiayaan itu harus dialami; tetaplah mengikuti arus yang sedang dialirkan oleh Tuhan di dalam hidupmu–sembari tetap melakukan ketaatan kepada perintah-Nya. Lihatlah apakah Tuhan meneguhkan alur perjalananmu itu dengan berkat yang diterima orang dan dengan tanda-tanda kekuasaan-Nya.

Views: 7

This entry was posted in Kisah Para Rasul, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *