Perintah Tuhan vs Manusia

Kisah Para Rasul 5:17-42

Para Rasul menolak untuk mentaati perintah Mahkamah Agama Yahudi agar mereka berhenti memberitakan tentang Yesus Kristus. Petrus menjawab bahwa mereka memilih untuk taat kepada Tuhan daripada kepada manusia. Petrus meyakini bahwa para rasul sedang mentaati perintah Tuhan. Dan Tuhan menunjukkan pembelaan-Nya dengan hal-hal ajaib yang dikerjakan-Nya bagi para rasul dan orang percaya.

Ada 3 pandangan yang berbeda mengenai tindakan para rasul.

  1. Para Rasul memandang bahwa pemberitaan mereka merupakan ketaatan kepada perintah Tuhan. Dan perintah Tuhan itu lebih tinggi daripada peraturan yang dibuat oleh manusia–dalam hal ini peraturan Mahkamah Agama Yahudi. Sehingga para rasul tetap memberitakan Kristus sekalipun dilarang oleh penguasa agama. Dan para rasul bersukacita ketika mereka harus dicambuk, karena dianggap layak untuk menderita bagi Kristus.
  2. Imam Besar dan kelompok Saduki memandang bahwa para rasul ini bersalah karena tidak mentaati perintah Mahkamah Agama, karena isi pengajaran mereka bertentangan dengan pengajaran yang dipegang Mahkamah Agama, dan karena hati mereka penuh dengan iri hati kepada para rasul (karena orang banyak menjadi percaya). Sehingga para rasul harus dimusnahkan, dan mereka berniat membunuh para rasul.
  3. Gamaliel memandang bahwa aktivitas para rasul itu sama dengan beberapa gerakan sosial/politik yang sebelumnya pernah ada. Gerakan-gerakan itu muncul, mendapat pengikut, tetapi kemudian bisa dipadamkan oleh pemerintah Roma. Karenanya ia menyarankan agar opara rasul dibiarkan saja, dilihat bagaimana perkembangannya. Kalau memang itu gerakan sosial biasa, pasti nanti akan bubar dengan sendirinya.

Manusia bisa memiliki pandangan yang berbeda-beda atas sesuatu. tetapi yang paling penting adalah apa pandangan Tuhan tentang hal itu. Apakah engkau tahu apa pandangan Tuhan atas apa yang sedang kaukerjakan? Darimana engkau bisa mengetahuinya?

Views: 7

This entry was posted in Kisah Para Rasul, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *