Wanted: A Godly Leader

Keluaran 32:1-6

Baru 40 hari berlalu sejak Umat Israel membuat komitmen untuk berpegang kepada perjanjian Tuhan; sejak para tua-tua Israel melihat kemuliaan Tuhan dan makan dan minum di bawah kaki-Nya; sejak umat Israel melihat kemuliaan Tuhan yang seperti api yang membakar di puncak gunung Sinai. Baru 40 hari berlalu, dan bangsa Israel memberontak dan membuat anak lembu emas untuk dijadikan illah mereka.

Berapa hari berlalu sejak saya membuat komitmen untuk hidup kudus dan benar di hadapan Tuhan, dan kemudian sudah melanggarnya lagi? Tidak sampai 40 hari? Ketika komitmen kepada Tuhan itu seharusnya sumur hidup, ternyata tidak mudah untuk menjalaninya. Dalam kasus Israel, pemicu pemberontakan adalah: Musa (representasi Tuhan) itu telah 40 hari pergi, dan umat tidak tahu apa yang terjadi–berasumsi bahwa Musa tidak akan kembali lagi.

Harun, yang selama ini mendampingi Musa, tidak berani untuk berargumen dan untuk mengarahkan umat. Mungkin Harun mencoba mengurungkan niat umat itu secara tidak langsung dengan permintaan untuk memberikan anting-anting emas. Tetapi, ternyata umat tidak menyayangkan harta mereka dipakai untuk memenuhi keinginan mereka yang salah itu! Kalau saja Harun lebih tegas, mungkin jalan ceritanya akan berbeda.

Betapa pentingnya pemimpin dalam kehidupan umat Tuhan. Ketidakhadiran Musa, ketidaktegasan Harun–menjadi faktor-faktor yang memicu ketidaktaatan di tengah umat Tuhan. Pemimpin menjadi simbol kehadiran dan pimpinan Tuhan. Pemimpin yang tidak hadir, tidak ada di tengah umat, merupakan kondisi yang sangat berbahaya. Pemimpin yang tidak tegas memegang kebenaran, yang cenderung berkompromi kepada gagasan atau perilaku yang salah merupakan bom waktu bagi umat Tuhan.

Apakah saya seorang pemimpin yang baik bagi umat Tuhan? Apakah saya hadir di tengah mereka sebagai representasi kepemimpinan Tuhan? Apakah umat Tuhan melihat, merasakan, mengalami kehadiran saya sebagai wakil Tuhan? Apakah saya tegas memegang kebenaran Tuhan dan tidak mau berkompromi kepada dosa dan gagasan/perilaku yang menyimpang dari kebenaran Tuhan? Apakah saya dengan berani dan jelas menyatakan keteguhan kepada prinsip kebenaran Tuhan? Apakah saya cenderung menyenangkan orang banyak ketimbang memegang prinsip kebenaran Tuhan?

Views: 7

This entry was posted in Keluaran, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *