Harta Kesayangan Tuhan

Keluaran 19:1-25

Titik puncak perjalanan bangsa Israel. Karena di Sinai, Tuhan mengikat perjanjian dengan mereka, untuk menjadikan mereka “harta kesayangan” Tuhan. “Now if you obey me fully and keep my covenant, then out of all nations you will be my treasured possession. Although the whole earth is mine, you will be for me a kingdom of priests and a holy nation.” (19:5-6 NIV). Semua persitiwa sebelumnya adalah pendahuluan menuju perjanjian Tuhan di Sinai, dan semua peristiwa sesudahnya adalah pelaksanaan dari perjanjian Tuhan di Sinai.

Tuhan akan menjadikan bangsa Israel “harta kesayangan-Ku” melebihi bangsa-bangsa yang lain. Sebuah eksistensi yang istimewa di hadapan Tuhan, istimewa di antara bangsa-bangsa lainnya. Dijadikan anak emas Tuhan, Penguasa Alam Semesta. Umat Tuhan itu istimewa, menjadi bagian daeri umat Tuhan itu istimewa. Jangan menurunkan nilaimu sebagai umat Tuhan. Tuhan menghargaimu, engkau harus menghargai dirimu sesuai dengan cara Tuhan menghargaimu.

Sebagai harta kesayangan Tuhan, umat Israel akan menjadi kerajaan imam (a kingdom of priests) dan bangsa yang kudus (a holy nation). Kerajaan imam, kerajaan yang berisi para imam–rajanya adalah Tuhan, rakyatnya adalah para imam; orang-orang yang punya akses kepada Tuhan, yang menyembah Tuhan, tetapi juga yang menjadi mediator antara Tuhan dengan mereka yang bukan imam: menyatakan firmanNya, mendoakan kepada Tuhan, membawa untuk mengenal Tuhan.

Bangsa yang kudus, yang hidup dengan standar kehidupan Illahi. Bangsa yang memiliki cara hidup berbeda dari yang lain–yaitu cara hidup yang diatur oleh prinsip dan standar Tuhan, di dalam segala aspek kehidupan: ibadah, makan-minum, seksualitas, relasi manusia, ekonomi, pekerjaan, hukum, keadilan, penampilan/pakaian, relasi dengan alam dan lingkungan. Tidak ada pemisahan antara yang rohani dan duniawi, yang spiritual dan yang sekuler. Integral, integrated.

“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.” (1 Pet 2:9-10).

Umat Tuhan tidak bisa hidup sembarangan. Tidak bisa hidup sama dengan bangsa-bangsa lain. Tetapi harus hidup melebihi mereka! Dalam standar moralitas, dalam standar perbuatan dan pekerjaan. A holy nation, satu bangsa yang kudus. tetapi bukan dengan kesanggupan sendiri, melainkan dengan kekuatan dan kuasa Tuhan.

Views: 7

This entry was posted in Keluaran, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *