Rencana Tuhan vs Manusia

Keluaran 2:1-25

Rencana Tuhan itu sempurna, pikiranNya melampaui pemikiran manusia, jalan-jalannya tak bisa dibayangkan oleh imajinasi manusia. “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu … demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.” (Yes 58:8-9, 11).

Musa lolos dari program genoicide Firaun; ia disembunyikan selama 3 bulan oleh orangtuanya karena ia tidak hanya cantik/elok di mata orangtuanya, tetapi juga “ia elok di mata Allah” (Kis 7:20). Orangtua Musa berani untuk mengambil resiko besar, mengusahakan sampai batas yang bisa dilakukan untuk menyembunyikan Musa. Dan ketika secara manusiawi tidak lagi bisa dipertahankan, mereka menyerahkan Musa ke tangan pemeliharaan Tuhan dengan menghanyutkannya di Sungai Nil.

Tuhan mempertemukan Musa dengan putri Firaun, Tuhan membangkitkan rasa belas kasihan di hati putri Firaun–sehingga berani untuk membangkang perintah ayahnya sendiri. Tuhan membuka jalan sehingga Musa dapat disusui oleh ibunya sendiri–melalui keberanian kakak perempuannya, Miriam. Musa, yang diserahkan kepada Tuhan, sekarang dikembalikan lagi kepada orangtuanya, untuk dirawat dan diasuh sampai menjadi besar.

Tuhan punya selera humor yang sangat tinggi: Musa diselamatkan oleh anak dari orang yang ingin membunuhnya, dan ibu Musa yang seharusnya kehilangan anaknya, justru bisa mengasuhnya secara legal dan mendapatkan bayaran! Cara kerjanya tidak masuk akal! Siasat dan strategi manusia justru diubahNya menjadi senjata makan tuan!

Setelah dewasa, Musa menyadari bahwa bangsanya ditindas dengan kejam. Ia sengaja pergi untuk melihat kondisi bangsanya. Musa, sekalipun dibesarkan di dalam istana Firaun, ia tidak lupa kepada bangsanya, bahkan hatinya terbeban dengan nasib bangsanya. Ia bertindak membunuh seorang Mesir yang menganiaya seorang Ibrani–“Pada sangkanya saudara-saudaranya akan mengerti, bahwa Allah memakai dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi mereka tidak mengerti.” (Kis 7:25).

Tuhan memanggil Musa sebagai pembebas Israel. Tetapi Tuhan memiliki cara sendiri untuk melakukan panggilan itu. Musa, ketika berusaha dengan idenya sendiri, justru mengalami kegagalan! Musa mungkin berpikir ia bisa menggunakan posisi sebagai anak angkat putri Firaun dan semua kemampuannya untuk memimpin bangsanya. Tetapi Tuhan punya pikiran yang berbeda! Pembebasan umatNya harus dilakukan dengan kuasaNya, hanya dengan kuasaNya.

Sekali lagi, rancangan dan jalan-jalan Tuhan itu berbeda dengan pikiran dan cara kerja manusia. Dan karena Tuhan yang Mahakuasa, Tuhan yang Berdaulat; maka, ketika ada perbedaan rencana dan metode, manusialah yang harus menyesuaikan diri, tunduk kepada rencana dan cara Tuhan. Sebab, bagaimanapun juga, Tuhan yang akan menang! Rencana dan cara Tuhan yang akan terlaksana!

Views: 6

This entry was posted in Keluaran, Refleksi, Yohanes. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *