Kejadian 47:1-31
Yusuf menggunakan kedekatannya dgn Firaun, kedudukan, kekuasaan, dan hikmatnya untuk membantu keluarganya. Membantu keluarga agar dapat lepas dari bahaya kelaparan. Bukan penyalahgunaan jabatan. Tetapi tindakan yang seharusnya dilakukan: untuk apa diberi kekuasaan kalau tidak digunakan untuk membantu orang.
Kalau seseorang sadar bhw jabatan itu asalnya dari Tuhan. Kekuasaan, jabatan, kemampuan, hikmat, dan sumber daya apapun; diberikan untuk melayani dan membantu orang lain yang memerlukan. Bukan untuk memuaskan keinginan dan ambisi atau kepentingan pribadi. Bukan untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri.
Yusuf mengumpulkan semua uang hasil penjualan gandum ke istana Firaun (14). Ketika semua uang orang Mesir sudah habis, Yusuf membeli semua tanah di Mesir (kecuali tanah para imam) sbg ganti gandum. Yusuf membeli semua tanah itu untuk Firaun. Kemudian, Yusuf membuat peraturan pajak sebesar 20% dari hasil bumi yg digarap oleh orang Mesir.
Semua kebijakan dan tindakan Yusuf sebagai pejabat negara ditujukan untuk kepentingan Firaun dan Kerajaan Mesir. Yusuf tidak mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri. Padahal peluang untuk melakukan hal itu sangat besar.
Kalaupun Yusuf berbuat sesuatu utk keluarganya, itu ada pada batas yang sangat wajar, dan dilakukan dalam kondisi darurat untuk menyelamatkan nyawa dr kelaparan. Lebig lagi, bantuan untuk keluarga itu sudah diijinkan dan disetujui oleh Firaun.
Setelah bantuan yang sewajarnya itu diberikan, tidak ada lagi tindakan2 yang lain untuk kepentingan keluarga Yusuf.
Menjadi penguasa yang bertintegritas:
- Sadar bahwa jabatab itu dari Tuhan, sehingga akuntabel kepada Tuhan.
- Tidak untuk memperkaya diri sendiri dan keluarga.
- Bantuan bagi keluarga/orang dekat bisa dilakukan asal tidak melanggar aturan dan tidak melewati batas kewajaran.
- Menggunakan jabatan/kekuasaan untuk kepentingan masyarakat/bangsa/negara
Views: 7