Ujian Pertobatan

Kejadian 42:9-26

Mengapa Yusuf bersikap keras kepada sudara-saudaranya? Mengapa tidak langsung membuka diri? Mengapa Yusuf harus membuat skenario seperti ini? Apakah karena Yusuf mengenal watak saudara-saudaranya yang jahat? Tekanan keadaan kadang dipakai untuk mengeluarkan isi hati seseorang yang sejati. Tekanan mengeluarkan keaslian watak seseorang.

Setelah tiga hari mereka dikurung, Yusuf memerintahkan agar mereka pulang membawa gandum, dengan satu orang disandera. Dan mereka boleh membebaskan sandera itu apabila mereka sudah datang kembali membawa Benyamin ke Mesir. Saudara-saudaranya tidak punya pilihan lain! Mereka masuk ke dalam kondisi yang terjepit–tidak bisa mengontrol, hanya bisa menyerah kepada kekuatan di luar diri mereka sendiri.

Mereka diingatkan kepada dosa mereka: mengeraskan hati karena kebencian, tidak mempedulikan kesesakan hati Yusuf yang memohon belas kasihan kepada mereka waktu mereka menangkap dan menjualnya sebagai budak. Ruben dan saudara-saudara Yusuf merasa bahwa kejadian ini merupakan balasan atau akibat dari dosa yang mereka lakukan kepada Yusuf.

Mendengar kesesakan hati saudara-saudaranya, serta rasa bersalah mereka, Yusuf menjadi terharu dan tidak bisa menahan diri. Ia harus mengudurkan diri untuk menangis. Berarti Yusuf tidak sedang bertindak kejam atau membalas dendam. Bukti yang lainnya: Yusuf memerintahkan agar mereka diberi gandum, tetapi uangnya dikembalikan ke karung masing-masing, dan Yusuf memberi bekal untuk perjalanan mereka.

Views: 7

This entry was posted in Kejadian, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *