Sang Pengendali Sejarah

Kejadian 37:12-36

Tuhan, Sang Pengendali Sejarah. Begitu banyak “kebetulan” yang sebenarnya bukan kebetulan bagi orang yang berada di dalam rencana Tuhan. Tuhan mengendalikan semua peristiwa. Sekalipun manusia memiliki kehendak bebas, namun Tuhan bekerja untuk menjamin rencanaNya yang terjadi.

Tidak ada yang pernah menduga apa yang akan dialami oleh Yusuf hari itu. Yakub menyuruh Yusuf menengok kakak-kakaknya yang mengembalakan ternak. Hari yang biasa saja, tidak ada sesuatu yang istimewa, tidak ada tanda-tanda khusus. Ternyata hari itu menjadi hari yang sangat luar biasa.

Kakak-kakak Yusuf mula-mula berniat membunuh Yusuf–karena kebencian, cemburu, dan sakit hati mendengar mimpi-mimpinya. Mereka berniat mematahkan mimpi-mimpi Yusuf. Sekalipun Tuhan yang memberi mimpi-mimpi itu kepada Yusuf, ternyata cara Yusuf menceritakan kepada orang lain (yang bisa jadi bercampur dengan kesombongannya) telah menimbulkan sakit hati dan kebencian dalam hati kakak-kakaknya.

Ruben berhasil membujuk saudara-saudaranya untuk tidak membunuh Yusuf, supaya ia nanti bisa membebaskan Yusuf secara diam-diam. Ruben punya rencana dan strategi sendiri–namun, rencana dan strategi itu nanti dipatahkan. Ruben tidak pernah menyangka bahwa rencananya akan gagal karena Yehuda punya ide untuk menjual Yusuf kepada pedagang suku Ismael yang “kebetulan” lewat.

Hari yang sangat mengejutkan bagi banyak orang. Yusuf tidak mengira bahwa hari itu ia akan dijual sebagai budak. Yakub tidak menyangka bahwa hari itu ia akan kehilangan anak kesayangannya. Ruben terkejut karena rencananya untuk menyelamatkan Yusuf gagal. Semua terkejut dan tidak menduga–namun Tuhan melihat semuanya, Tuhan mengendalikan segala peristiwa untuk menggenapi rencanaNya. Terpujilah Tuhan!

Ketika saya memiliki bagian untuk mengambil keputusan, maka saya harus mencari kehendak Tuhan dan melakukan apa yang benar sesuai prinsip-prinsip Tuhan. Namun ketika saya tidak memiliki kekuatan untuk mengatur dan mengontrol, maka yang saya haurs menyerah kepada kedaulatan Tuhan karena percaya bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk menggenapi rencanaNya atas hidup saya.

Views: 7

This entry was posted in Kejadian, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *