Lukas 12:35-59
Hidup yang benar di hadapan Tuhan adalah hidup yang berorientasi ke depan: kepada kedatangan Tuhan. Orang yang tidak berorientasi kepada kedatangan Tuhan, hidupnya akan sembrono/sembarangan. Sewaktu-waktu Tuhan bisa datang, dan berbahagialah orang yang kedapatan dalam kondisi yang dikehendaki-Nua. Ada beberapa sikap yang mencerminkan hidup yang berorientasi ke depan ini.
Menanti dan berjaga-jaga (ay. 35-40). Selalu siap sedia, selalu dalam posisi siap untuk melakukan pelayanan dan tanggung jawab. Karena kedatangan Tuhan itu tidak bisa diduga–bisa setiap saat, maka hamba Tuhan harus siap setiap saat untuk menyambut-Nya. Jangan meninggalkan pos penjagaanmu.
Rajin bekerja (ay. 41-48). Berbahagialah seorang percaya yang kedapatan sedang melakukan tugasnya ketika Sang Tuan datang kembali. Selalu dalam kondisi sedang mengerjakan tanggung jawab, tidak malas, tidak bersenang-sebang. Lakukan tugas dan tanggung jawabmu. Lakukan apa yang sudah dinyatakan Tuhan kepadamu untuk dilakukan. Karena Tuhan akan menghakimi setiap orang menurut ukuran masing-masing: semakin banyak tahu kehendak Tuhan, semakin banyak yang dituntut darinya.
Bertahan di dalam pendetitaan (ay. 49-53). Orang percaya akan bertentangan dengan prang-orang di sekitarnya. Orang percaya harus siap dengan penolakan, tekanan, dan permusuhan dari dunia. Yang diminta adalah: ketekunan dan kesetiaan kepada Tuhan di tengah kondisi yang tidak menyenangkan itu.
Peka akan tanda-tanda jaman (ay. 54-59). Orang percaya harus memiliki kepekaan dan
kesadaran akan perkembangan yang terjadi di sekelilingnya. Jangan mengeraskan hati, jangan tidak mau tahu. Tuhan memberikan tanda-tanda yang menuntun kepada kondisi yang akan datang. Jangan meremehkan, jangan menganggap enteng. Tanggapi dengan serius, dan ambil sikap serta tindakan yang tepat untuk menghadapinya.6
Views: 7