Penghambat Efektifitas Murid 1: Kurang Iman

Lukas 9:37-45

Beberapa jam setelah mengalami peristiwa yang begitu dahsyat dan mulia, murid-murid dihadapkan kepada kegagalan. Para murid gagal mengusir roh jahat yang merasuki seorang anak. Potret realita manusia: hidup yang tidak konsisten, naik turun seperti roller coaster, pergantian antara sukses dan gagal. Orang menerima kondisi ini sebagai sebuah keniscayaan: hidup berputar bagai roda. Tetapi apakah murid Kristus juga harus terjebak di dalam siklus hidup seperti itu?

Respons Tuhan Yesus atas kegagalan itu sangat menarik: Ia menegur ketidakpercayaan murid-murid dan bisa jadi juga orangtua si anak. Dengan respons tersebut Tuhan Yesus menunjukkan faktor penyebab kegagalan mereka: kurang iman. Otoritas dan kuasa yang diberikan Tuhan kepada murid-murid (Lukas 9:1) tidak berfungsi secara otomatis, namun memerlukan kondisi atau syarat; dan syarat pertama adalah: iman (Matius 17:19-20).

Iman adalah kepercayaan dan keyakinan bahwa Tuhan mampu melakukan apa yang telah Ia janjikan. Bagaimana menumbuhkan iman? Pertama, iman tumbuh dari pendengaran akan Firman Tuhan (Roma 10:17). Mendengar, membaca, merenungkan Firman Tuhan adalah syarat bagi pertumbuhan iman. Kedua, iman tumbuh dari pengalaman dan ujian untuk menerapkannya (berdoa/meminta, melangkah, mencoba).

Pastikan selalu membangun iman. Persekutuan dengan Firman Tuhan secara teratur, keberanian untuk meminta hal-hal besar, ketetapan hati untuk melangkah dalam ketaatan dan pengharapan.

Views: 7

This entry was posted in Lukas, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *