Lukas 1:1-25
Rencana Tuhan itu pasti akan digenapi; rencananya teratur dan rapi. Ia menetapkan kapan suatu peristiwa akan terjadi dan siapa yang dilibatkan dalam penggenapannya. Rencana-Nya tepat pada waktu-Nya, bukan waktu manusia. Rencana-Nya tidak bisa dibatalkan atau digagalkan karena ketidakpercayaan manusia. Peran manusia di dalam rencana Allah: mempercayai-Nya, memahami tempatnya, dan dengan setia menjalani bagiannya.
Di dalam rencana Allah untuk penyelamatan manusia, Yohanes–yang akan dilahirkan–memiliki peran mempersiapkan hati manusia untuk menyambut Sang Mesias. Untuk menjalankan peran itu, Yohanes harus memiliki cara hidup yang khusus (1:15), kepenuhan Roh Kudus (1:15), dan sikap (spirit) serta kuasa yang khusus (1:17).
Zakharia dan Elisabet–calon orangtua Yohanes–memiliki tempat mereka sendiri: sebagai sarana kelahiran Yohanes, dan yang lebih penting lagi sebagai tanda ajaib yang menyatakan Allah yang sedang bekerja–ini bukan pekerjaan manusia, namun perbuatan Allah (1:7, 19-20, 24-25). Tidak hanya mereka mendapat bagian peran dalam rencana Allah, namun peran itu juga merupakan berkat dan kemuliaan bagi hidup mereka (1:25).
Terpujilah Tuhan, yang memiliki rencana keselamatan bagi manusia. Terpujilah Tuhan, yang melibatkan orang-orang yang mengasihi-Nya untuk berperan di dalam rencana agung-Nya. Terpujilah Tuhan, karena Ia memiliki rencana dan peran yang spesifik bagi tiap anak-anak-Nya.
Tolonglah saya untuk memandang hidup saya dengan benar, yaitu sebagai bagian dari rencana penyelamatan Allah. Tolonglah saya untuk mengerti di mana tempat saya dan apa peran saya. Tolonglah saya untuk memiliki kehidupan yang sepadan dengan peran saya di dalam rencana-Mu.
Views: 7