2 Korintus 3:6-13
Metamorfosis adalah kata yang digunakan untuk mewakili proses perubahan wujud yang terjadi pada beberapa makhluk hidup. Telur berubah menjadi ulat, kemudian menjadi kepompong, dan akhirnya menjadi kupu-kupu; ini salah satu peristiwa metamorfosis. Menjelaskan bagaimana proses itu terjadi hanya bisa dilakukan oleh ahlinya; namun satu hal yang jelas adalah: perubahan itu terjadi dari dalam–karena sifat makhluk itu, bukan karena faktor eksternal yang dikenakan kepadanya.
Dalam ayat 18, Paulus menuliskan bahwa “kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya”. Istilah Yunani yang diterjemahkan menjadi “‘diubah” di dalam ayat itu adalah: metamorpho0. Kata ini diterjemahkan juga sebagai “transfigurasi”–kata yang digunakan untuk menggambarkan perubahan wujud Tuhan Yesus ketika dimuliakan di atas gunung. Perubahan wujud karena unsur internal–yang ada di dalam diri seseorang. Perubahan dari dalam, bukan karena pengaruh faktor eksternal.
Paulus menggambarkan proses perubahan yang akan dialami seorang percaya oleh karena pekerjaan Roh Kudus yang tinggal di dalam dirinya. Perubahan yang permanen–bukan sementara; perubahan yang semakin mulia–bukan semakin memudar. Perubahan yang memerdekakan–bukan yang membelenggu. Perubahan yang memberi hidup–bukan yang mematikan.
Perubahan menjadi serupa dengan Kristus itu dialami ketika seseorang memiliki Roh Kudus di dalam dirinya. Sebab perubahan itu hanya bisa dilakukan oleh Roh Kudus, bukan karena seseorang melakukan ritual atau aturan tertentu–sekalipun itu adalah aturan yang ditulis di dalam Kitab Suci. Legalitas tidak menghidupkan, justru membunuh; tetapi Roh Allah menghidupkan.
Bagian orang percaya adalah menundukkan diri kepada kehendak Roh Kudus. Memberikan keleluasaan dan otoritas mutlak kepada Roh Kudus untuk mengendalikan hidupnya. Membiarkan Roh Kudus yang melakukan proses perubahan itu di dalam dan dari dalam dirinya.
Views: 8