Doa Adalah Yang Utama

2 Tesalonika 1:11-12

Sebagaimana lazimnya dalma setiap surat penggembalannya, Paulus menuliskan doa untuk jemaat Tesalonika. Pengajaran itu penting agar orang mengerti prinsip kebenarna Firman Tuhan, dorongan itu penting agar orantg bersemangat dan dikuatkan untuk hidup di dalam Tuhan, teguran dan korteksi itu penting agar orang tidak terjebak di dalam dosa, perhatian dan kasih itu penting agar orang dihibur dan dikuatkan. Tetapi, doa itu sangat penting sebab doa memohon agar Tuhan yang bekerja dengan segala kemampuanNya untuk jemaat.

Pokok doa pertama Paulus adalah agar Tuhan menganggap jemaat Tesalonika layak bagi panggilan-Nya–agar Tuhan berkenan memilih jemaat Tesalonika untuk ambil bagian di dalam anugerah dan panggilan-Nya. ini meminta kasih karunia dan anugerah Tuhan kepada jemaat–sebab Tuhan memiliki otoritas dan keputusan sendiri, dan tidak ada seorangpun yang akan bisa datang kepada Tuhan kalau Ia tidak menghendakinya (ayat 11a).

Kedua, Paulus memohon agar Tuhan memberikan kekuatan-Nya kepada jemaat untuk bisa melakukan komitmen mereka unrtuk berbuat baik, dan agar kekuatan dari Tuhan itu menyempurnakan segala pekerjaan iman jemaat (ketaatan kepada kebenaran, hidup kudus, , ketekunan dalam penderitaan, dan tindakan kasih kepada orang lain)–ayat 11b.

Ketiga, Paulus berdoa supaya hidup jemaat yang ditopang oleh anugerah (perkenanan) Tuhan dan oleh kekuatan Tuhan itu akan membuat Tuhan Yesus dimuliakan di dalam hidup jemaat (orang bisa melihat kemuliaan Tuhan Yesus dan memuliakan Tuhan Yesus karena hidup jemaat0 dan agar jemaat mengalami kemuliaan Tuhan Yesus itu karena jemaat memiliki persekutuan dengan Dia (ayat 12).

Penerapan:
(1) Saya diingatkan kembali bahwa akhirnya yang paling penting adalah: berdoa. Sebab berdoa berarti mempersilakan Tuhan untuk bekerja dengan segala kuasa dan kemampuan-Nya atas orang yang saya doakan.
(2) Bukan strategi, bukan rencana, bukan tindakan, bukan kata-kata yang bisa diandalkan, melainkan perkenanan dan kekuatan Tuhan yang harus saya andalkan, dan itu diwujudkan ketika saya berdoa.

Views: 3

This entry was posted in 2 Tesalonika, Perjanjian Baru, Saat Teduh. Bookmark the permalink.