Pemimpin yang Menodai Jemaat

Yudas 1:11-16

Orang-orang fasik itu selalu ada di sepanjang zaman. Menunjukkan bahwa konflik antara Tuhan dan Iblis itu akan selalu ada; menunjukkan bahwa perjuangan melawan dosa itu selelau ada. Termasuk juga di dalam jemaat atau gereja. Yudas memberikan ilustrasi-ilustrasi untuk menunjukkan fakta itu–untuk menyadarkan jemaat dan mengingatkan mereka akan kefasikan yang menyusup di antara umat Tuhan.

Ayat 11. Yudas menyatakan bahwa perbuatan para penyusup itu seperti yang dilakukan Kain, Bileam, dan Korah. Dosa Kain: memberikan korban sesuka hatinya sendiri, iri dan benci sehingga membunuh adiknya. Dosa Bileam: demi bayaran, mengutuk umat Tuhan dan menjerat umat Tuhan untuk menyembah berhala. Dosa Korah: memberontak kepada kepemimpinan/otoritas Tuhan kepada Musa dan Harun. Ada tiga ciri utama: iri dan kebencian, ketamakan mendorong menyesatan, dan pembetntakan kepada otoritas.

Ayat 12. Yudas memberikan ilustrasi hidup para penyusup ini: seperti noda yang mencemari perjamuan kasih. Mereka ada di antara jemaat, ikut di dalam perjamuan kasih (atau perjamuan kudus) jemaat–padahal hidup mereka fasik, sehingga kehadiran mereka telah mencemari kekudusan jemaat Tuhan. Kehadiran di dalma perjamuan kasih hanya untuk makan dengan lahap, tapi tidak punya nilai rohani sama sekali.

Dalam kaitan esensi hidup di dalam Tuhan, Yudas mengupamakan mereka seperti awan yang tak berair, seperti pohon yang tidak berbuah, dan pohon yang tumbang seakar-akarnya sehingga mati. Para penyusup ini kelihatannya rohani, tetapi sebenarnya kosong secara rohani: tidak mengandung air yang bisa menyegarkan, tidak menghasilkan buah kehidupan. Bagian ini mengingatkan pada peristiwa Tuhan Yesus mendatangi pohon ara yang dari jauh kelihatan rimbun, tetapi tidak ada buahnya; maka Ia mengutuk pohon itu sehingga mati kering sampai ke akar-akarnya dan tumbang.

Ayat 13. Yudas juga mengupamakan mereka sebagai ombak yang ganas–yang banyak bergerak tetapi hanya menghasilkan buih/busa. Tidak ada buah yang bisa dinikmati, hanya aib yang dihasilkan. Seperti bintang yang bergerak (shooting star; bintang jatuh) yang hanya sekejab terlihat sinarnya lalu hilang dalam kegelapan–tidak bisa menernagi, tidak bisa menunjukkan arah. Mereka tidak memberikan arah kebenaran kepada orang yang mengikuti ajaran mereka.

Ayat 14-16. Yudas mengutip nubuat Henokh: bahwa Tuhan datang dengan beribu-ribu umat kudus-Na hendak menghakimi semua orang dan menghukum orang fasik karena dosa mereka. Yudas menyatakanbahwa para penyusup itu masuk dalam golongan orang fasik yang akan dihukum oleh Tuhan. Orang-orang itu punya ciri: penggerutu dan pengeluh, hidup menuruti hawa nafsu, mengajarkan omong kosong dan kesesatan, menjilat orang demi mendapat keuntungan.

Penerapan:
(1) Mengakui bahwa saya sendiri pernah menjadi contoh orang fasik yang menyusup di antara umat Tuhan–hidup yang munafik, melakukan kecemaran, tapi mendapat tempat sebagai pemimpin dan untuk mengajar. Bersyukur kepada Tuhan, karena oleh kasih-Nya semua itu dibongkar dan dihentikan–untuk kebaikan jemaat dan untuk keselamatan saya.
(2) Mendoakan para pemimpin jemaat di gereja dan perlayanan, agar mereka dijagai dan dipelihara imannya oleh Tuhan, sehingga tetap setia sebagai pemimpin yang kudus dan benar.

Views: 315

This entry was posted in Perjanjian Baru, Saat Teduh, Yudas. Bookmark the permalink.