Tunduk kepada Tuhan, Respek kepada Perkara Rohani

Yudas 1:8-10

Jemaat harus waspada kepada kefasikan yang bisa menyusup di tengah-tengahnya. Sekalipun mereka sepertinya hidup[ sebagaimana orang percaya hidup, tetapi akan muncul karakteristik yang menjadipenanda kefasikan mereka. Yudas menyebut ada tiga hal yang mencari firi para penyusup itu: mencemarkan tubuh (secara seksual), menghina kekuasaan Tuhan, dan menghujat (meremehkan) perkara-perkara rohani/sorgawi.

Ayat 8. Orang-orang itu (para penyusup) disebut Yudas sebagai para pemimpi, kelakuan mereka adalah: mencemarkan tubuh mereka, menghina kekuasaan Allah dan menghujat semua yang mulia di sorga–orang yang mengejar hawa nafsu seksual dan sama sekali tidak punya rasa hormat atau respek atau peduli kepada Tuhan dan perkara-perkara rohani/sorgawi.

Ayat 9. Yudas membandingkan sikap mereka dengan sikap makhluk sorgawi yang menaruh respek kepada alam roh, dengan mengutip kisah di mana Mikael, sang penghulu malaikat, tidak berani menghakimi Iblis–sesama makhluk roh, melainkan berkata bahwa kiranya Tuhan yang menghardik Iblis. Kontras dengan itu, para penyusup ini arogan dan berani menghina makhluk sorgawi/rohani.

Ayat 10. Yudas menuliskan pernyataan yang keras tentang orang-prang fasik ini: mereka tidak tahu, tapi berani menghujat apa yang mereka tidak ketahui–karena mereka hanya menuruti naluri binatang, yang tidak punya pengetahuan tapi bertindak berdasarkan dorongan insting/nafsu alamiah saja.

Penerapan:
Mengakui dosa karena memiliki sikap meremehkan/menghujat makhluk-makhluk roh–terutama roh jahat denga menjadikannya bahan lelucon–melanggar kedaulatan Tuhan karena merasa berkuasa atas mereka. Mengingat bahwa kemenangan atas roh-roh itu bukan karena siapa saya, tetapi karena Tuhan Yesus Kristus sudah mengalahkan mereka semua. Kemenangan saya adalah di dalam Kristus.

Views: 314

This entry was posted in Perjanjian Baru, Saat Teduh, Yudas. Bookmark the permalink.