Kebenaran Tuhan Tidak Pandang Bulu

Yudas 1:5-7

Hidup karena dan di dalam anugerah Tuhan tidak berarti bahwa orang percaya bisa sesuka hati mengikuti keinginannya sendiri–mentang-mentang ada jaminan keselamatan dan pengampunan dosa. Di bagian ini, Yudas menunjukkan bahwa Tuhan tidak pernah berkompromi, melainkan tegas terhadap dosa. Ia tidak segan untuk mencurahkan murka-Nya dan menjatuhkan hukuman-Nya yang paling berat kepada siapapun, tanpa pandang bulu: malaikat, umat Tuhan, atau bangsa bukan umat Tuhan.

Ayat 5. Yudas mengingatkan catatan sejarah umat Tuhan di mana Tuhan, sekalipun ia menyelamatkan bangsa Israel dari Mesir, tetap menghukum (membinasakan) bagian umat-Nya yang memberontak atau tidak percaya. Menjadi bagian dari umat Tuhan bukan jaminan bahwa Tuhan tidak akan memurkai mereka yang fasik.

Ayat 6. Yudas juga megingatkan kepada kisah/keyakinan yang dimiliki umat Tuhan mengenai para malaikat–sebelum manusia diciptakan. Ad amalaikat-malaikat yang tidak taat, yang meninggalkan tempat kediaman mereka–memberontak dari kehendak Tuhan. Tuhan menahan malaikat-malaikat emberontak itu dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman di akhir zaman.

Ayat 7. Yudas mengambil contoh Sodom dan Gomora, yang hidup jahat dengan melakukan percabulan dan melakukan kepuasan-kepuasan yang tidak wajar–Tuhan membinasakan penduduk kota-kota itu dengan api kekal. Itu dilakukan Tuhan untuk menjadi peringatan bagi semua orang.

Penerapan:
Jangan berbuat fasik. Tuhan akan menghukum siapapun–termauk orang percaya–yang hidup melawan kehendak-Nya.

Views: 309

This entry was posted in Perjanjian Baru, Saat Teduh, Yudas. Bookmark the permalink.