Doa yang Efektif

Yakobus 5:16-20

Dalam tradisi gereja–salah satunya ditulis oleh Eusebius dari Kaisarea–jemaat memberi julukan “Si Lutut Onta” kepada Yakobus, mengacu kepada kedua lututnya yang sampai menjadi keras (kapalan) karena ketekunannya bersujud untuk berdoa. Yakobus adalah”ahli” berdoa, dan ia pada bagian ini dipakai Tuhan untuk mengajar jemaat tentang doa yang benar dan berkuasa.

Pertama, Yakobus menyatakan bahwa doa yang berkuasa atau yang berdampak adalah doa yang dinaikkan oleh yang orang benar (dikaios: a righteous or a just man)–ayat 16. Pengertian orang yang benar bisa berarti orang yang hidupnya sesuai hukum atau kebenaran–tidak ada satu orang di duniapun yang memenuhi syarat ini, kecuali Yesus Kristus. Karena di dalam Yesus orang pecaya dibenarkan, maka orang percaya memiliki previlege (keistimewaan) untuk bisa berdoa kepada Tuhan.

Kedua, doa itu harus dinaikkan dengan yakin (energeo: effectual fervent)–ayat 16. Ide yang sama ditulis di bagian awal ketika Yakobus mendorong jemata untuk meminta hikmat dengan iman dengan tidak bimbang. Doa yang dinaikkan tanpa keyakinan, dengan hati yang bimbang karen ketidakpercayaan, tidak akan efektif: “Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.” (Yak 1:6-7).

Ketiga, Yakobus memberi contoh bagaimana Elia berdoa. Elia adalah salah stau nabi di yang pelayanannya ditandai dengan mujizat yang dahsyat: menghentikan hujan, mendatangkan hujan, menurunkan api dari langit, meembuat gandum dan minyak tidak habis-habis, dan menghidupkan orang mati. Elia adalah manusia biasa seperti ornag percaya yang lain. Tapi ia sudah sungguh-sungguh berdoa sehingga Tuhan menghentikan hujan selama 3,5 tahun; lalu berdoa lagi, dan Tuhan menurunkan hujan (ayat 17-18).

Keempat, doa digunakan untuk menyelamatkan orang–ayat 19-20. Mendoakan orang yang sakit, entah karena akibat dosa, atau karena sebab yang lain–maka orang itu akan memperoleh kesembuhan (ayat 16). Mendoakan orang yang menyimpang dari kebenaran, supaya ia berbalik dari jalannya yang sesat. Maka doa telah menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan mendatangkan pengampunan dosa baginya.

Penerapan:
(1) Mengakui bahwa saya tidak tekun berdoa, saya tidak punya kehidupan doa yang sungguh-sungguh.
(2) Mohon pertolongan Tuhan untuk melatih saya dan membuat saya menjadi orang yang tekun dan sungguh-sungguh berdoa, sehingga dapat membawa berkat bagi orang lain yang membutuhkan pertolongan Tuhan.

Views: 663

This entry was posted in Perjanjian Baru, Saat Teduh, Yakobus. Bookmark the permalink.

137 Responses to Doa yang Efektif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *