Firman TUHAN Tetap Selamanya

Zakharia 1:1-6

TUHAN telah sangat marah kepada leluhur umat TUHAN, karena itu, sekarang firman TUHAN kepada umat-Nya adalah: “Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepada-Mu; jangan seperti leluhurmu yang tidak mau mendengarkan dan mentaati TUHAN melalui nubuatan para nabi.” (ayat 1-4). Pengalaman masa lalu–terutama disiplin dan murka Tuhan atas dosa yang dilakukan harus menjadi peringatan keras, agar tidak mengulangi atau melakukan dosa yang sama.

TUHAN menyatakan bahwa waktu berjalan, generasi bergani, bahkan nabi-nabi juga sudah tidak ada lagi. Tetapi firman TUHAN tetap berlaku, firman TUHAN melampauai rentang hidup leluhur dan hamba-hamba TUHAN (ayat 5-6). Bukankah firman TUHAN sudah terbukti? Kalau Ia murka, maka murka itu akan dijatuhkan. Kalau Ia berjanji mentahirkan, Ia juga melakukannya.

Maka salah satu sikap yang menunjukkan pertobatan adalah tidak memberontak kepada perlakukan Tuhan: “Sebagaimana TUHAN hendak melakukan sesuatu atas kita sesuai dengan perbuatan kita, demikianlah Ia telah memperlakukan kita” (ayat 6). Tuhan itu adil, Ia bertindak adil–sesuai atau setimpal dengan apa yang dosa yang diperbuat seseorang. Ia menepati semua firman yang berisi apa yang hendak Ia kerjakan! Dan apa yang dikerjakan-Nya itu sebenanrya sama sakali tidak setmpal dengan dosa dan kesalahan umat-Nya.

TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam.
Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,
tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.” (Maz. 103:8-14).

Penerapan:
Mengakui bahwa Tuhan berdaulat dan adil, tetapi juga berbelas kasihan. Ia akan melakukan apa yang telah difirmankan-Nya: hukuman atau berkat.
Sikap saya: (1) menerima apapun yang Tuhan lakukan atas saya sesuai firman-Nya, dan tidak memberontak; (2) menjalani hidup dengan harapan berdasar janji berkat yang Tuhan sudah nyatakan.

Views: 11

This entry was posted in Perjanjian Lama, Saat Teduh, Zakharia. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *