Ezra 10:1-6
Perbuatan/perilaku seorang pemimpin menjadi trigger bagi umat untuk bergerak. Ezra berdoa dan mengaku dosa sambil menangis bersujud di sepan Rumah TUHAN. Itu membat banyak orang berhimpun dalam jumlah yang sangat besar–laki-laki, perempuan, dan anak-anak–yang juga turut menangis dengan suara keras (ayat 1). Dari antara orang banyak itu, tampillah Sekhanya yang berbicara mewakili semua orang yang berduka (ayat 2)–sikap/tindakan pemimpin menginspirasi orang untuk bangkit dan maju memimpin juga.
Sekhanya, mewakii seluruh rakyat yang berkabung, menyatakan komitmen mereka untuk bertobat dari dosa mereka: (1) mengakui bahwa mereka sudah berbuat tidak setia terhadap Allah dengan memperistri perempuan asing; (2) menyakan pengharapan bahwa mereka masih bisa diampuni dan dipulihkan; (3) menyatakan tekat/komitmen kepada Tuhan untuk berbalik dari dosanya dan hidup menurut hukum Taurat; (4) memberikan dorongan atau semangat kepada Ezra agar melakukan tindakan yang benar, berjanji untuk mendukung Ezra secara penuh–ayat 2-4.
Mendengar komitmen dari orang banyak itu, Ezra bangkit dan menyuruh para pemuka imam, orag lewi, dan pemimpin umat untuk bersumpah bahwa mereka akan menepati komitmen yang sudah disampaikan tadi. Maka, seluruh pemimpin itu bersumpah di hadapan Ezra (ayat 5). Komitmen yang dibuat harus diikat dengan sebuah perjanjian yang akan menjadi dasar/alasan dan “sumber hukum” untuk menuntut pertanggungjawaban atas komitmen itu.
Setelah para pemimpin umat itu bersumpah di hadapannya, Ezra kemudian pergi dari depan Rumah TUHAN menuju bilik Yohanan (cucu dari Imam Besar Elyasib), di sana ia bermalam dengan tidak makan doti dan minum air–ia masih melanjutkan perkabungannya di hadapan Tuhan, karena umat Tuhan sudah melakukan perbuatan tidak setia (ayat 6). Setelah memproklamirkan komitmen di depan publik, seorang pemimpin menepati dan menlanjutkan komitmennya itu secara pribadi; ini integritas seorang pemimpin, apa yang dilakukannya di depan publik juga dilakukannya di tempat tersembunyi.
Penerapan:
Serius dalam bertindak sebagai pemimpin: punya itegritas, tidak munafik, transparan tentang apa yang saya lakukan di depan orang maupun ketika tidak ada orang yang melihat.
Views: 15