TUHAN mengatasi kelemahan manusia–kelemahan manusia atau situasi yang tidak ideal tidak pernah membatasi TUHAN untuk bekerja. Maka, andalkanlah TUHAN, di tengah kelemahan dan keterbatasanmu–akui kelemahanmu, dan minta agar TUHAN yang bekerja! TUHAN itu berdaulat dan berkuasa: bahkan perkara yang konyol dapat dipakai-Nya untuk melaksanakan kehendak-Nya!
Argumen orang Filistin dan Simson sama saja: aku hanya membalas apa yang sudah dilakukannya kepadaku (ayat 9, 11). Tidak ada misi atau tujuan yang lebih besar daripada keinginan untuk membalas, lingkaran saling balas-membalas. Namun demikian, di dalam kemurahan-ya, TUHAN memakai insting yang egoistik dan childish ini untuk menggenapi rencana-Nya.
Sikap orang Yehuda lebih konyol lagi. Mereka bisa mengumpulkan 3.000 orang, tapi bukannya bangkit untuk melawan penjajah Filistin, mereka justru mendatangi Simson, untuk menangkap dan menyerahkannya kepada orang Filistin (ayat 11). Padahal orang Filistin yang datang itu 1.000 orang (ayat 15-16)–jauh lebih sedikit, tapi orang Yehuda terintimidasi dan memilih untuk mengikuti keinginan yang lebih sedikit itu.
Begitu terbelenggu dan diperbudaknya jiwa mereka, sehingga kekuatan yang dimiliki bukan digunakan untuk pekerjaan TUHAN, tapi semua resources itu justru digunakan untuk kepentingan musuh TUHAN! Bangsa yang keblinger dan sudah terikat oleh dosa. Tapi, lagi-lagi, TUHAN menyatakan kuasa-Nya. Kelemahan, kekonyolan, kedagingan umat-Nya tidak membuat-Nya dibatasi untuk bekerja. Ia mengatasi semua kelemahan itu, dan memakainya untuk melakukan pekerjaan-Nya.
Simson diikat oleh orang Yehuda dan diserahkan kepada orang Filistin (ayat 12-13). Dan, ketika orang Filistin mendekat untuk menangkap Simson, Roh TUHAN berkuasa atas Simson: dengan senjata seadanya, seorang diri, ia membunuh 1.000 orang Filistin (ayat 14-17). TUHAN mengatasi kelemahan manusia–kelemahan manusia atau situasi yang tidak ideal tidak pernah membatasi TUHAN untuk bekerja. Maka, andalkanlah TUHAN, di tengah kelemahan dan keterbatasanmu–akui kelemahanmu, dan minta agar TUHAN yang bekerja!
Penerapan:
(1) Memuji Tuhan yang kuasa dan kedaulatan-Nya mentgatasi segala macam keterbatasan–di dalam diri manusia atau situasi eksternal.
(2) Mendoakan semua keterbatasan dan kelemahan yang ada, juga keputusan atau tindakan yang konyol yang terlanjur terjadi, serta situasi yang tidak kondusif, agar Tuhan berbelas kasihan dan mengatasi serta memakai semua itu untuk melaksanakan kehendak-Nya.
Views: 0