Dipakai TUHAN di Jamannya

Hakim-hakim 10:1-5

TUHAN memakai bermacam orang dengan berbagai latar beakang dan potensi/keunikannya masing-masing untuk mengerjakan misi-Nya. Beberapa di catat dengan detil, tetapi ada juga yang dicatat dengan sangat singkat di Alkitab dan sangat umum. Tapi ada satu hal yang sama: TUHAN membangkitkan orang-orang ini untuk menjadi alat-Nya menjawab kebutuhan umat-Nya pada jaman mereka. Tidak harus semuanya spektakuler–ini cara pandang dunia. Yang terpenting: menyeleseikan misi TUHAN untuk jamannya.

Tola, seorang Ishakar yang bangkit untuk menyelamatkan orang Israel (ayat 1-2). Tidak jelas menyelamatkan dari apa atau siapa. Tetapi kalau mengingat siklus hidup bangsa ini, kemungkinan besar ia dipakai TUHAN untuk menyelamatkan mereka dari tindasan musuh–atau mungkin untuk menstabilkan keadaan setelah peristiwa perang saudara yang dilakukan Abimelekh (Hak. 9).

Kemudian, dicatat juga Yair dari Gilead, yang bangkit untuk memerintah sebagai hakim atas orang Israel. Tidak dicatat ada konflik atau peperangan yang harus dihadapi. Kemungkinan besar Yair bertindak sebagai pemimpin untuk mengatur dan menegakkan keadilan di Israel. Agaknya kekuasaannya pribadinya sangat besar–memiliki 30 anak laki-laki yang masing-masing mempunyai 30 kota (ayat 3-5). Mereka semacam orang kaya/tuan tanah yang kemudian karena resource yang dimiliki, bangkit menjadi pemimpin publik.

Sekalipun sangat singkat dan tidak disebutkan secara detil, namun nama orang-orang ini diijinkan TUHAN untuk dicatat dalam Kitab Suci untuk menjadi berkat bagi orang percaya: “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” (2 Tim. 3:16-17).

Penerapan:
(1) Beryukur kepada Tuhan oleh karena dalam kemurahan-Nya, dan bukan karena kualitas hidup saya, Ia berkenan memilih saya untuk memulai pelayanan siswa di Karanganyar. Bersyukur bahwa apa yang dimulai oleh Tuhan itu terus berkembang sampai sekarang–Tuhan mengerjakan jauh lebih besar dari yang akan bisa dikerjakan manusia. Itu angerah-Mu, itu semata-mata adalah anugerah-Mu.
(2) Dan sekarang, kalau masih dilayakkan dan diberi anugerah untuk mengerjakan sesuatu atau berkontribusi dalam bentuk apapun bagi Kerjaaan Allah, itu juga anugerah dan kehormatan dari Tuhan yang sebenarnya sama sekali tidak layak untuk saya terima. Terpujilah Tuhan.
(3) Saya mau mengerjakan apa yang Tuhan–di dalam kemurahan-Mu–letakkan di hadapan saya dengan sungguh-sungguh dan hati yang penuh ucapan syukur. Tolonglah saya.

Views: 24

This entry was posted in Hakim-hakim, Perjanjian Lama, Saat Teduh. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *