Lukas 23:32-43
Tuhan Yesus disalibkan di tempat bernama Tengkorak bersama dua orang penjahat. Para prajurit mendirikan salib Tuhan Yesus di tengah, sementara salib kedua penjahat itu di sebelah kanan dan kiri. Selama sekitar 3 jam Tuhan Yesus tergantung di kayu salib, menjadi tontonan yang memaukan dan sasaran penghinaan banyak orang. Bereberapa jam di dalam kesakitan yang besar, Anak Domba Allah ditonton oleh para malaikat dan roh-roh jahat. Dan Allah Bapa melihat Anak-Nya menyerahkan Diri-Nya menjadi korban penebus dosa.
Para prajurit memaku tubuh Tuhan Yesus ke kayu salib, mereka kemudian membuang undi untuk membagi pakaian-Nya sebagai rampasan–Tuhan Yesus melihat itu semua. Respons yang keluar adalah doa: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (ayat 34). Doa mohon pengampunan yang muncul dengan spontan di mulut-Nya; tanpa ada yang meminta. Hati macam apa yang dimiliki Tuhan Yesus, sehingga bisa memohonkan pengampunan kepada orang-orang yang sedang membunuh dan menghina-Nya?
Orang banyak menonton semuanya. Para pemimpin Yahudi dengan arogan–karena merasa berhasil mengalahkan Dia–mengejek Dia, mengolok-olok dan melecehkan pengakuan-Nya dan pengharapan orang bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias. Sebagai bentuk penghinaan dan pelecehan, di bagian atas kayu salib Tuhan Yesus dipasang tulisan “Inilah raja orang Yahudi“–dan para prajurit yang menyalibkan-Nya juga ikut menghina: “Jika Engkau raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!“. Selain penderitaan fisik, sakit hati apa yang melebihi ketika orang melecehkan dan mengolok-olok impian atau keyakinan seseorang?
Terhadap semua olok-olok dan penghinaan dan tantangan itu, Tuhan Yesus sama sekali tidak memberikan respons. Cemooh, maido, pelecehan, dan tantangan kepada keyakinan dan kepada panggilan Tuhan itu tidak penting bagi Tuhan Yesus untuk ditanggapi. Karea Tuhan Yesus melihat: mereka tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan, mereka tidak sadar bahwa mereka sedang melawan Allah, dan itu berarti mereka akan berhadapan dengan Allah sendiri!
Kedua orang penjahat yang disalibkan bersama Dia juga mengolok-olok-Nya. Kok bisa? Apa kait-mengkait keduanya dengan Tuhan Yesus? Apa alasan mereka ikut menghina Dia? Sepertinya seluruh alam semesta-termasuk yang tidak ada kaitan langsung dengan-Nya sedang menghinakan Dia. Tetapi, bukankah itu bisa dimaknai bahwa: Tuhan Yesus terkait dengan seluruh alam semesta? Ia hanya tidak sedang mnyelamatkan manusia, tetapi juga seluruh alam semesta (Rom. 8:19-22).
Tetapi–Tuhan itu tidak pernah bisa ditebak, Ia berdaulat untuk memberikan anugerah-Nya kepada siapapun di manapun dan kapanpun–salah satu penjahat yang disalibkan bersama Dia itu–entah prosesnya bagaimana–menjadi percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias. Ia menegor penjahat lainnya yang menghujat Tuhan Yesus, dan kemudian berkata kepada-Nya: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” (ayat 42). Di waktu yang sangat kritis, jendela kesempatan hanya beberapa jam sebelum ia mati, di tengah semua orang mengolok-olok Mesias, penjahat ini memperoleh anugrah Allah!
Pasti hanya karena pekerjaan Allah saja, yang membuat penjahat ini tercelik mata dan hatinya sehingga percaya bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias, dan bahwa Ia akan datang lagi sebagai Raja; karena itu ia memohon agar Tuhan Yesus mengingat dia–orang yang sudah melakukan kejahatan berat, sehingga pantas untuk dihukum mati dengan cara yang paling hina, setimpal dengan kejahatannya; pada jam-jam terakhir hidupnya, ketika ia sedang dalam proses kematian, ditolong oleh Tuhan untuk percaya!
Betapa besar kasih Allah akan manusia, sehingga tidak saja Ia membuat penjahat itu sadar akan dosanya dan kebutuhannya akan Juru Selamat, tetapi Tuhan Yesus langsung memberi jawaban kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (ayat 43). Diawali dengan frasa “Aku berata kepadamu, sesungguhnya …” yang menunjukkan bobot kebenaran dan kepastian jawaban Tuhan Yesus kepadanya!
Selama berjam-jam tersiksa lahir dan batin, Tuhan Yesus sama sekali tidak menanggapi semua cemoohan, hinaan, pelecehan, dan hujatan yang dtujukan kepada-Nya oleh siapapun: pemimpin agama, prajurit Roma, dan penjahat; akan tetapi ketika ada permohonan pengampunan dan pernyataan iman, Tuhan Yesus langsung menjawab dan memberikan keselamatan kepada orang itu! Sesungguhnyalah Tuhan Yesus datang untk menyelamatkan orang berdosa, Ia adalah Tabib yang datang untuk menyembuhkan orang sakit.
Penerapan:
Di dalam penderitaan dan kehinaan karena perlakukan orang, hati Tuhan Yesus tetap penuh dengan kasih: Ia berdoa agar Allah mengampuni kejahatan orang-orang itu, dan Ia memberikan anugerah keselamatan kepada orang yang datang beriman kepada-Nya.
Meminta Tuhan mencrahkan dan memenuhi hati saya dengan kasih-Nya, sehingga saya bisa mengasihi danmemberkati orang lain–ketika saya sedang menderita.
Views: 24