Pekerjaan-Nya Terencana dan Rapi

Lukas 22:7-13

Hari Raya Roti Tak Beragi tiba, yaitu hari untuk mempersiapkan Paskah–orang Yahudi menyembelih domba Paskah untuk dimakan pada Makan Paskah di malam hari. Tuhan Yesus–sebagai orang Yahudi–sejak kecil diajak merayakan Paskah di Yerusalem setiap tahun (Luk. 2:42), dan ketika sudah mulai pelayanan-Nya, mestinya Ia juga telah merayakan Paskah bersama para murid–tetapi Paskah kali ini istimewa.

Sekalipun tidak ada catatan mengenai Paskah yang dirayakan Tuhan Yesus sebelumnya, tetapi tiga Injil mencatat cukup detil mengenai Paskah kali ini. Tuhan Yesus sudah menyiapkan tempat untuk makan malam bersama para murid: sebuah ruangan yang besar dan sudah lengkap (ayat 12). Tuhan Yesus menyiapkannya dengan diam-diam, pada hari H barulah Ia memberitahukan lokasi itu hanya kepada 2 orang murid terdekat: Petrus dan Yohanes (ayat 8).

Tuhan Yesus sudah mengetahui bahwa ada rencana untuk menangkap-Nya, termasuk pengkhianatan Yudas, sehingga Ia tidak mengatakan lokasi itu kepada semua murid-murid-Nya. Ia tidak ingin makan malam Paskah terakhir bersama murid-murid terganggu. Karena itu adalah makan Paskah yang sangat penting, di mana Tuhan Yesus akan mengajarkan makna Paskah yang sejati, dan membuat perjanjian baru antara Tuhan dan manusia (Luk. 22:20).

Mencermati instruksi Tuhan Yesus kepada Petrus dan Yohanes, bisa dilihat beberapa hal: (1) Tuhan Yesus dengan rapi telah menyiapkan semuanya–termasuk (tanpa setahu orang lain) berkomunikasi dengan tuan rumah yang akan dipakai; orang yang tidak disebut identitasnya–tetapi sekalipun ia anonim, ia dipakai Tuhan untuk melakukan sesuatu bagi kepentingan-Nya; (2) Tuhan Yesus merahasiakan beberapa hal: lokasi, nama tuan rumah–bahkan sampai Injil ditulis, nama orang itu tetap disembunyikan. Ada tujuan praktis ketika Tuhan menyimpan rahasia–saya tidak perlu penasaran, tetapi cukup mengikuti petunjuk-Nya saja.

Penerapan:
Kalau untuk perkara teknis dan praktis seperti persiapan makan malam saja Tuhan merencanakan dengan rapi–dan semuanya terjadi sebagaimana yang direncanakan-Nya, apalagi untuk perkara yang menyangkut kehidupan umat-Nya.
Berdoa untuk hati yang percaya kepada Tuhan, yang mempercayakan hidup mengikuti rencana-Nya, sekalipun ada perkara yang dikehendaki Tuhan untuk masih tersimpan sebagai rahasia.

Views: 18

This entry was posted in Lukas, Perjanjian Baru, Saat Teduh. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *