Persekutuan Dalam Injil

Filipi 1:1-6

Jemaat seperti apa yang mendatangkan ucapan syukur dan sukacita Illahi? Pada bagian ini, dapat ditemukan rahasia kehidupan jemaat Filipi yang mendatangkan ucapan syukur dan sukacita kepada Paulus–setiap kali ia mengingat dan mendoakan mereka. Yaitu: kehidupan jemaat yang setia dan konsisten dalam persekutuan merea dengan Injil.

Setiap kali Paulus mengingat jemaat Filipi, ia mengucap syukur kepada Tuhan. Dan setiap kali berdoa untuk jemaat Filipi, Paulus melakukannya dengan sukacita. Ini menunjukkan bahwa jemaat Filipi adalah jemaat yang mendatangkan ucapan syukur dan sukacita bagi Paulus. Tidak mendatangkan beban atau kesedihan. Alasannya: karena jemaat Filipi memiliki persekutuan (koinonia: kerjasama, keterlibatan, partisipasi) di dalam Berita Injil yang konsisten (setia) dari hari pertama mendengarnya (saat pertama percaya/beriman) sampai sekarang (ayat 3-5).

Apa yang dimaksud oleh Paulus dengan “persekutuan dalam Berita Injil”? (ayat 5). Minimal ada tiga aspek hidup yang berkaitan dengan Injil: (1) mendengar dan percaya kepada Yesus melalui Injil sehingga memperoleh keselamatan–ayat 29; (2) menjalani hidup baru yang berpadanan dengan Injil–ayat 27; (3) memberitakan Injil kepada orang lain agar mereka diselamatkan juga–ayat 18. Jemaat Filipi setia dalam imannya, menjalani hidup baru sebagai umat Tuhan, dan terlibat dalam upaya pemberitaan Injil.

Apa yang membuat jemaat Filipi bisa setia dan konsisten? Bukan karena usaha mereka sendiri, tetapi karena Tuhan “yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.(ayat 6). Paulus yakin, hanya karena kesetiaan Tuhan sajalah maka jemaat Filipi dapat bertahan dan setia sampai akhir. Hidup yang setia dalam persekutuan dengan Injil dimulai oleh Tuhan, dipelihara oleh Tuhan, dan akan digenapkan/disempurnakan oleh Tuhan.

Penerapan:
(1) Memperbaharui komitmen untuk hidup setia dalma persekutuan dengan Injil: mengingat anugerah keselamatan, menjalani hidup berpadanan dengan keselamatan yang diterima, turut terlibat dalam upaya pemberitaan Injil.
(2) bergantung kepada Tuhan untuk dapat memiliki kehidupan seperti itu, sebab Tuhanlah yang menjadi sumber kekuatan–ke4setiaan Tuhanlah yang menopang kehidupan saya.

Views: 4

This entry was posted in Filipi, Perjanjian Baru, Saat Teduh. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *