TUHAN, Allah yang Beranugerah dan yang Berdaulat

Ulangan 32:1-52

Nyanyian Musa, dinyanyikannya ke telinga seluruh jemaah Israel, sampai perkataan yang penghabisan (31:30). Pemimpin umat yang sudah 40 tahun setia melayani di dalam segala macam gejolak yang harus dihadapi; seorang tua berusia 120 tahun orangtua dari semua yang hadir, menjelang kematiannya, diberi perintah TUHAN untuk mengumandangkan nyanyian berisi ajaran/peringatan TUHAN kepada umat-Nya.

Nyanyian Musa yang diajarkannya kepada seluruh umat TUHAN.

Ayat 1-2. Seruan dan pengharapan agar semua mendengarkan dan memperhatikan perkataan yang dinyatakan Musa di dalam nyanyiannya. Pengharapan agar semua perkataan dalam nyanyian itu memberi kehidupan–seperti hujan ke atas tunas muda tumbuh-tumbuhan.

Ayat 3-4. Proklamasi Siapa TUHAN! Allah kita, Gunung Batu yang pekerjaannNya sempurna, yang adil segala jalannyaNya, yang setia dan tidak ada kecurangan, hanya ada kebenaran dan keadilan.

Ayat 5-6. Pembeberan dosa sebagian umat TUHAN, yang berlaku busuk kepada TUHAN, yang merupakan noda, suatu angkatan yang bengkok dan belat-belit. Bangsa yang bebal dan tidak bijaksana (bodoh); yang membalas pengkhianatan kepada TUHAN yang menciptakan mereka, menjadikan dan menegakkan mereka

Ayat 7-14. Mengingatkan kepada kemurahan TUHAN, yang sekalipun menciptakan banyak bangsa, tetapi memutuskan untuk memilih Israel sebagai milikNya. Tindakan TUHAN pada umatNya: mengawasi dan menjaga seperti biji mataNya; menuntun dan menyertai mereka–seperti burung rajawali; memelihara mereka dan mencukupi semua kebutuhan mereka; memberkati tanah dan ternak mereka.

Ayat 15-18. Tetapi, umatNya yang sudah makmur tdiberkati itu, justru meninggalkan TUHAN yang telah menjadikan mereka; menyembah allah lain; memberikan persembahan kepada allah asing; tidak mempedulikan TUHAN dan melupakan TUHAN yang sudah melahirkan mereka.

Ayat 19-25. Melihat pengkhianatan umatNya, TUHAN menjadi cemburu dan bangkit murkaNya kepada mereka. Maka TUHAN menolak mereka, menyembunyikan WajahNya dari mereka, mendatangkan tumpukan malapetaka atas mereka, menghabiskan anak panah-Nya kepada mereka; membiarkan seluruh bangsa itu ditimpa murkaNya: lansia sampai balitam, laki-laki maupun perempuan.

Ayat 26-35. TUHAN bisa saja membinasakan mereka sama sekali, menhapus mereka dari muka bumi ini; tetapi TUHAN tidak mau bangsa-bangsa lain melecehkan NamaNya, karena mereka akan berpikir bahwa TUHAN bukan Pribadi yang berkuasa, bahwa TUHAN bukan pribadi yang setia; sehingga bangsa-bangsa merasa allah-allah mereka lebih besar daripada TUHAN.

Ayat 35-42. TUHAN akan membela umatNya dan berbelas kaihan kepada umatNya, ketika mereka sudah tidak berdaya, ketika mereka sudah menyadari bahwa allah-allah yang selama ini mereka sembah adalah allah palsu. Ketika umatNya sadar bahwa TUHAN satu-satunya Allah, dan tidak ada yang lain. TUHAN satu-satunya Allah yang berkuasa atas nasib segala bangsa.

Ayat 43. Ajakan agar alam bersukacita, sebab TUHAN membela anak-anakNya dan membalas musuh-musuhNya; Ia membalas mereka yang membenci Dia, dan membersihkan tanahNya dari kefasikan dan kenajisan.

Musa mengulang-ulang nyanyian itu di hadapan umat TUHAN; bersama Yosua ia melakukannya. Mereka mngulang nyanyian itu sampai seluruh bangsa itu bisa menghafalkan nyanyian itu. (ayat 44). Selesai mengajarkan nyanyian itu, Musa meninggakan pesan kepada umat TUHAN agar mereka menyimpan semua perkataan dan peringatannya di dalam hati mereka, supaya mereka dan anak-anak mereka hidup hati-hati sesuai hukum-hukum TUHAN; sebab hukum TUHAN bukan kata-kata kosong, melainkan penentu hidup dan mati mereka (ayat 45-47).

Pada hari itu, setelah Musa selesai mengajarkan nyanyian sesuai perintah TUHAN, TUHAN memerintahkan agar Musa pergi ke Gunung Nebo yang ada di tanah Moab, berhadapan dengan Yerikho di seberang Yordan. Di sana TUHAN akan memperlihatkan kepada Musa seluruh Tanah perjanjian yang akan diberikanNya kepada umat Israel. Dan setelah itu, Musa akan mati sebagai konsekuensi pelanggarannya di hadapan TUHAN. Musa boleh melihat tanah itu, tetapi tidak diijinkan untuk memasukinya–it is not about you, it is about God and His glory!

Apakah sampai hari itu, ketika ia sudah menyelesaikan seluruh perintah TUHAN, Musa masih memiliki pengharapan–sekalipun kecil, bahwa TUHAN akan mengubah keputusannya? Secara manusiawi, kemungkinan itu bisa ada; sehingga TUHAN perlu mengulang lagi bahwa Musa tidak akan masuk ke Tanah Perjanjian karena kesalahannya tidak menjaga kemuliaan dan kekudusan TUHAN di hadapan umatNya.

Semua orang akan melihat bahwa TUHAN adalah Allah yang besar, yang berkuasa, yang lebih besar daripada segala sesuatu–termasuk hambaNya yang sangat setia. TUHAN berhak melakukan apapun juga kepada hambaNya, sesuai dengan kehendakNya. Tidak ada yang bisa mengatur TUHAN. Terpujilah TUHAN!

Views: 26

This entry was posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Ulangan. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *