Sola Gratia!

Ulangan 31:1-30

Musa sudah 120 tahun–40 tahun ia melayani dan memimpin umat TUHAN. Ia sudah memimpin mereka selama perjalanan panjang di padang gurun, dan merebut wilayah Sihon dan Og di sebelah timur sungai Yordan. Umat TUHAN sudah dilengkapi dengan semua hukum/ketetapan TUHAN, dengan sistem ibadah, dengan pengalaman pemeliharaan TUHAN, pengalaman disiplin TUHAN, dan pengalaman penggenapan janji TUHAN akan kemenangan atas bangsa-bangsa Kanaan. (ayat 1-3)

Musa, karena kehendak TUHAN, tidak boleh memimpin umat TUHAN menyeberang Sungai Yordan, dan menyerahkan kepemimpinan selanjutnya kepada Yosua–yang adalah pemimpin pilihan TUHAN sendiri. Selama melayani Musa, Yosua sudah melihat dan belajar semua hal yang diperlukan untuk memimpin umat TUHAN. Secara usia, Yosua adalah yang paling senior, dan dia adalah generasi pertema yang melihat seluruh proses perjalanan karya pembebasan TUHAN atas umatNya. (ayat 3)

Musa menguatkan umat TUHAN: agar mereka kuat dan teguh hati, meyakini bahwa TUHAN pasti akan menggenapi janjiNya untuk menyertai mereka, tidak meninggalkan mereka, dan akan memberikan kemenangan kepada mereka. TUHAN pasti akan menyerahkan semua bangsa di seberang barat Yordan, sebagaimana Ia telah menyerahkan semua bangsa di sebelah timur Yordan (ayat 3-6).

Musa, di hadapan semua umat TUHAN, memanggil dan menguatkan Yosua yang akan menggantikannya sebagai pemimpin. Pesan yang sama diberikan kepada Yosua, agar ia kuatdan teguh hati untuk memimpin umat TUHAN merebut tanah perjanjian. Sebagaimana TUHAN menyertai umatNya, TUHAN juga akan menyertai Yosua sebagai pemimpin. Karena itu, Yosua tidak boleh takut dan patah hati (ayt 7-8).

Musa kemudian memberikan semua hukum TUHAN kepada imam-imam bani Lewi dan segala tua-tua Israel. Agar mereka menggunakan hukum TUHAN sebagai panduan untuk membimbing dan mengadili hidup umat TUHAN. Musa juga mengingatkan agar para ulama/pemimpin umat tidak lupa untuk menyelenggarakan Hari Raya–sebagai sarana mengingat pekerjaan TUHAN dan sarana pewarisan kepada generasi yang akan datang, yang tidak mengalami langsung apa yang dialami leluhur mereka (ayat 9-14).

Setelah Musa selesai melakukan semua itu, TUHAN berfirman kepada Musa untuk memberitahu bahwa waktu kematiannya sudah dekat. Karena itu, TUHAN memerintahkan Musa untuk memanggil Yosua berdiri bersamanya di Kemah Pertemuan. TUHAN menampakkan Diri di Kemah Pertemuan dalam Tiang Awan yang berdiri di depan pintu kemah! (ayat 14-15).

TUHAN berfirman: Musa akan mati, dan sepeninggal Musa, umat itu akan meninggalkan TUHAN dengan menyembah allah lain dan mengingkari perjanjian TUHAN dengan mereka. TUHAN akan menyatakan murkaNya kepada bangsa itu dan akan meninggalkan mereka–menyerahkan mereka kepada segala penderitaan dan malapetaka karena kejahatan mereka. TUHAN memerintahkan Musa menuliskan peringatan TUHAN itu dalam nyanyian–isinya kesetiaan TUHAN dan pengkhianatan umatNya; tetapi juga kesetiaan TUHAN, sebab sekalipun TUHAN tahu kecenderungan hati mereka untuk berkhianat, tetapt TUHAN tetap menjalankan rencana keselamatanNya kepada mereka (ayat 16-22)

TUHAN berfirman kepada Yosua: agar Yosua mengatkan dan meneguhkan hatinya sebab ia ditetapkan TUHAN untuk membawa umatNya ke Tanah Perjanjian dan TUHAN akan menyertai Yosua. (ayat 23)

Musa selesai menuliskan semua hukum TUHAN dalam sebuah kitab, sampai perkataan yang penghabisan, kemudian memberikan kitab itu kepada para imam. Kitab yang akan menjadi saksi dan bukti tentang kesetiaan TUHAN di tengah kejahatan umaNya. Sekalipun TUHAN tahu bahwa hati umat itu cenderung memberontak dan berkhianat–dan mereka pasti akan meninggalkan TUHAN, tetapi TUHAN tetap memilih mereka menjadi umatNya, tetap memberikan hukum-hukumNya, tetap menghukum meraka ketika mereka berdoa, tetapi juga mengampuni mereka ketika mereka bertobat. (ayat 24-30).

“For I know their intent which they are developing today, before I have brought them into the land which I swore.” (ayat 21 – NASB). TUHAN tahu isi hati dan kecenderungan hati umatNya yang pemberontak dan sangat mudah untuk tidak setia, dan pasti akan meninggalkan TUHAN. Tetapi, TUHAN tetap melanjutkan kesetiaanNya, tetap menggenapi janjiNya.

TUHAN yang setia! TUHAN yang memberi anugerah. TUHAN memilih Abraham, yang tidak mengenalNya. TUHAN memperkenalkan DiriNya kepada Abraham dan membuat perjanjian satu pihak (pihak TUHAN) yang mengikat DiriNya dengan Abraham dan keturunannya. Keturunan Abraham juga bukan bangs ayang lebih baik dari bangsa-bangsa lain–hati mereka juga pemberontak, keras, cenderung tidak mau taat dan terus-menerus meninggalkan TUHAN.

TUHAN yang setia! TUHAN yang penuh anugerah! TUHAN yang penuh kasih! Memilih orang yang tidak memenuhi kualifikasi, memilih orang yang sebenarnya tidak memenuhi syarat. Dan setelah memilih, Ia mengikat perjanjian–dan Ia setia dengan perjanjian itu, sekalipun orang yang dipilihnya itu tidak setia dan justru meninggalkan TUHAN. Sekalipun orang pilihan itu tidak setia dan tidak memenuhi kualifikasi–setelah dipilih, TUHAN tidak men-DO, tetapi melanjutkan kemurahanNya. TUHAN sudah tahu orang itu tidak kualified, TUHAN sudah tahu, orang itu tidak akan pernah bisa kualified–tapi TUHAN tetap memilih dia.

Penerapan:
Memuji Tuhan yang telah mengambil keputusan (di alam kebebasanNya) untuk memilih saya, sekalipun saya tidak kualified. Bukan karena saya memenuhi syarat, maka Tuhan memilih saya di awal. Bukan karena saya setia untuk taat, maka Tuhan melanjutkan pemilihanNya atas saya. Semua karena anugerahNya. Sola Gratia! Terpujilah Tuhan!

Views: 6

This entry was posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Ulangan. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *