Ulangan 27:1-10
Perintah Musa kepada umat TUHAN mencerminkan prinsip dasar kehidupan yang harus dimiliki sebagai umat yang telah ditebus oleh TUHAN, yang menjadi milik TUHAN sendiri, yaitu: (1) hidup yang bersukacita dan penuh ucapan syukur atas anugerah yang telah diberikan Tuhan kepada saya; (2) hidup yang diserahkan untuk menyembah Tuhan dan mentaati semua perintah dan ketetapan-Nya.
Ayat 1-4. Musa dan tua-tua Israel memerintahkan umat TUHAN agar ketika mereka telah menyeberangi Sungai Yordan, mereka harus mendirikan batu besar dan dilapisi dengan kapur, kemudian menuliskan Hukum TUHAN di batu itu. Batu itu harus didirikan di Gunung Ebal. Gunung Ebal terletak 35 mil dari Yerusalem, dan di kaki gunung itu terletak Kota Sekhem–di mana TUHAN menampakkan Diri pertama kali kepada Abraham. Ini mejadi simbol kesetiaaqn TUHAN kepada perjanjian-Nya dengan Abraham dan keturunannya. Juga menjadi sombol bahwa di seluruh Tanah Perjanjian akan diberlakukan Hukum TUHAN (ayat 8-10).
Ayat 5. Kemudian mereka harus mendirikan mezbah dari batu-batu yang utuh, tidak boleh menggunakan peralatan dari besi. Batu-batu yang digunakan untuk mezbah tidak boleh dipotong atau dipahat, tetapi batu yang utuh. Kemungkinan menjadi simbol kemurnian: hukum TUHAN dan persembahan kepada TUHAN tidak boleh dihiasi dengan campur tangan manusia, tetapi murni dari apa yang ditetapkan oleh TUHAN.
Ayat 6-7. Umat TUHAN kemudian harus mempersembahkan korban bakaran kepada TUHAN di atas mezbah batu itu. Kemudian Umat TUHAN harus memberikan persembahan keselamatan dan memakan korban keselamatan itu dalam perayaan sukacita di sana, ungkapan sukacita dan syukur kepada TUHAN karena TUHAN sudah membawa mereka masuk ke Tanah Perjanjian.
Penerapan:
Terus berkomitmen untuk memiliki hidup yang bersukacita dan beryukur atas anugerah Tuhan yang telah diberikan-Nya kepada saya; dan untuk memiliki hidup yang taat kepada perintah Tuhan.
Views: 10