Hidup yang Penuh Berkat atau Penuh Kutuk?

Ulangan 11:22-32

Hidup sebagai umat TUHAN itu pada dasarnya sederhana: kalau taat kepada TUHAN, akan diberkati; kalau tidak taat akan menerima kutuk (ayat 26-28). Semua yang diajarkan Musa mengenai hukum dan ketetapan TUHAN kepada Israel, didasari pada prinsip utama itu: (1) seluruh kehidupan umat TUHAN itu intinya hanya mengasihi TUHAN dan mengasihi sesama; (2) kalau mereka taat, maka akan diberkati; kalau tidak taat, maka akan mengalami celaka.

Musa kembali memberi penekanan tentang penggenapan janji TUHAN. TUHAN pasti akan menggenapi janji-Nya, tanah yang subur makmur itu akan dimiliki umat TUHAN, semua bangsa yang mendiaminya akan dikalahkan, semua tanah yang diinjak akan menjadi milik mereka. Janji TUHAN tidak berubah, tetapi janji ini bersyarat: “jika kamu sunggung-sungguh berpegang pada perintah … dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, dan hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan berpaut pada-Nya” (ayat 22).

Dengan otoritas TUHAN, Musa memberikan perintah kepada umat TUHAN untuk melakukan sebuah ritual untuk menoplong mereka mengingat prinsip dasar hidup sebagai umat TUHAN, untuk mengingat prinsip ketaatan membawa berkat dan ketidaktaatan mendatangkan kutuk. Ritual itu dilakukan di atas 2 gunung di Kanaan, yaitu Gerizim dan Ebal. Separuh suku Israel harus naik ke gunung Gerizim untuk mengucapkan berkat atas seluruh bangsa; separuhnya lagi naik ke gunung Ebal untuk mengucapkan kutuk (Ulangan 27-28).

Penerapan:
(1) Memelihara hidup yang konsisten membaca/merenungkan firman Tuhan, supaya hati dan pikiran dipenuhi dan diwarnai oleh prinsip kebenaran dan sistem nilai Tuhan
–yang menjadi dasar berpikir, bersikap, memutuskan, dan bertindak
(2) Tidak sembarangan mengambil keputusan, tetapi mendoakannya untuk mendapat petunjuk kehendak Tuhan, dan mengujinya berdasarkan prinsip-prinsip Tuhan. Apabila tidak dikehendaki Tuhan dan bertentangan dengan prinsip kebenaran Tuhan, jangan dilakukan/diteruskan.

Views: 4

This entry was posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Ulangan. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *