Penyerahan Karena Anugerah TUHAN

Ulangan 10:12-22

Berdasarkan kasih dan anugerah TUHAN yang sudah mereka terima, umat-Nya diminta/dituntut untuk melakukan ini: “takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN” (ayat 12-13). Paulus menyatakan hal yang sama: “demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” (Roma 12:1). Dasar kasih dan ketaatan kepada TUHAN adalah: karena TUHAN sudah lebih dahulu mengasihi dan memberikan anugerah-Nya.

Dalam bagian ini, Musa menekankan sifat-sifat TUHAN yang telah ditunjukkan-Nya dan telah dilihat dan dialami oleh bangsa Israel. Pertama, Tuhan adalah Pemilik langit dan bumi seisinya, tetapi TUHAN memilih untuk secara khusus kasih-Nya hanya kepada nenek moyang Israel (ayat 15). Karena itu, dengan menyadari pemilihan TUHAN kepada mereka di antara bangsa-bangsa lain, Israel diperintahkan untuk menyunat hati dan tidak lagi tegar tengkuk (memberontak) kepada Tuhan (ayat 16).

Kedua, TUHAN adalah Allah di atas allah dan Tuan di atas segala tuan yang bersifat benar dan adil dan tidak bisa disuap (ayat 17). Di dalam kekuasaan-Nya yang benar dan adil itu, TUHAN menjalankan keadilan dan menyatakan kasihnya kepada orang-orang yang lemah (anak yatim, janda, orang asing), karena itu umat TUHAN juga harus menunjukkan kasih mereka kepada orang-orang lemah, mengingat mereka sebelumnya adalah orang asing dan budak di Mesir yang telah dibebaskan oleh TUHAN (ayat 18-19).

Ketiga, TUHAN adalah pokok pujian umat-Nya, TUHAN adalah Tuhan umat-Nya. Karena TUHAN sudah menunjukkan kekuatan dan pekerjaan-Nya yang dahsyat dan menakutkan (great and terrible things) yang dilihat oleh umat-Nya (ayat 21). TUHAN juga yang telah membuat umat-Nya menjadi besar, karena 70 orang saja yang pergi ke Mesir, tetapi menjadi sangat banyak ketika keluar dari Mesir (ayat 22). Karena itu, umat-Nya harus takut kepada-Nya, melayani Dia, mengikatkan/melekatkan diri setia kepada-Nya, dan bersumpah dalam Nama-Nya (ayat 20).

Penerapan:
Terus mengingat bahwa ada begitu banyak orang yang bisa dikasihi oleh Tuhan, tetapi Tuhan memilih untuk mengasihi saya dan memberikan anugerah-Nya kepada saya–tidak ada faktor apapun dalam diri saya yang melayakkan, karena faktanya saya adalah orang berdosa yang harus dijatuhai hukuman murka Tuhan. Satu-satunya alasan adalah: Tuhan, di dalam kebebasan dan otoritas-Nya, memilih untuk mengasihi saya. Dengan ingatan akan pilihan dan anugerah Tuhan ini, saya menyerahkan hidup saya untuk mengasihi Tuhan, untuk mentaati Tuhan, untuk melayani Tuhan.

Views: 3

This entry was posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Ulangan. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *