Jangan Takut/Ragu, tapi Percaya dan Taatlah

Ulangan 1-11

Dalam pimpinan TUHAN, setelah mengalahkan Sihon dan menduduki seluruh wilayahnya, Israel berbelok ke arah Basan yang terletak di sebelah utara. Wilayah itu dikuasai oleh Og, yang merupakan keturunan bangsa Refaim yang terakhir. Refaim artinya raksasa (ayat 11); ukuran tempat tidur raja Og itu 2 m x 4 m. Bangsa raksasa adalah satu yang ditakuti oleh generasi sebelumnya, sehingga mereka tidak percaya kepada janji TUHAN. Dan sekarang, anak-anak mereka–dalam penyertaan TUHAN–mengalahkan raksasa yang ditakuti itu.

Tidak ada tawaran perjanjian seperti yang terjadi pada Sihon, tetapi Og–kemungkinan karena melihat bahwa bangsa Israel menyerang Sihon–menggerakkan seluruh rakyatnya untuk berperang melawan Israel di Edrei. TUHAN berfirman agar Israel tidak takut, sebab TUHAN telah menyerahkan Og ke dalam tangan mereka. “Dan TUHAN, Allah kita, menyerahkan juga Og, raja Basan, beserta seluruh tentaranya ke dalma tangan kita.” (ayat 3). Kemenangan itu pasti, sebab TUHAN sudah menjanjikannya, dan umat-Nya tinggal maju untuk menerima janji-Nya!

Israel merebut semua kotanya–tidak ada yang tidak dirampas. Total 60 kota yang direbut oleh umat TUHAN (ayat 4). Semua kota itu adalah kta yang dikelilingi benteng dengan tembok yang tinggi-tinggi; dengan pintu-pintu gerbang dan palang-palangnya. Kota berbenteng dan bertembok tinggi juga menjadi hal yang menggentarkan generasi sebelumnya (Bilangan 13:28); nyatanya, sekarang semua kota itu bisa dikalahkan dan bisa direbut. Dengan dikalahkannya Og, maka umat TUHAN menguasai seluruh wilayah bangsa Amori di sebelah timur sungai Yordan.

Penerapan:
Jangan takut atau ragu. Percayalah bahwa Tuhan itu setia dengan janji-Nya, dan apapun yang telah dijanjikan-Nya pasti akan ditepati. Sekalipun kamu belum/tidak bisa melihat bagaimana caranya; bahkan sekalipun tidak ada dasar (secara manusia) untuk berharap; tetaplah meyakini janji Tuhan, dan teruslah mendoakan/mengklaimnya agar janji itu digenapi.

Views: 7

This entry was posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Ulangan. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *