Pimpinan Tuhan yang Natural dan Supranatural

Markus 14:12-16

Murid-murid tidak menyadari bahwa malam itu adalah malam terakhir mereka bersama Yesus, sebab pada malam itu juga Yesus akan ditangkap dan esok harinya dibunuh dengan cara yang paling hina. Mereka masih menjalani aktivtas seperti biasa: menyiapkan makan Paskah sesuai tradisi Yahudi. Tanpa mereka ketahui, Yesus sudah mengatur dan menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan.

Murid-murid bertanya di mana Yesus ingin makan Paskah–sebab makan Paskah harus dilakukan di dalam kota Yerusalem. Pertanyaan itu menunjukkan bahwa mereka belum tahu di mana tempatnya–dan mungkin baru akan mencari tempatnya. Namun, ternyata Yesus sudah menyiapkannya lebih dahulu. Yesus sudah menghubungi seseorang tidak hanya untuk menyediakan ruangan, tetapi juga untuk menyiapkan semua perabotan yang diperlukan (ayat 14).

Yesus menyuruh dua orang murid, yaitu Petrus dan Yohanes (Lukas 22:8) untuk pergi ke kota menyiapkan makan malam Paskah. Yesus tidak menyebut nama pemilik rumah atau alamatnya, tetapi memberi petunjuk berupa “nubuat”bahwa ketika mereka masuk kota, mereka akan bertemu orang yang membawa kendi berisi air (ayat 13). Murid-murid harus mengikuti orang itu sampai ia masuk ke sebuah rumah, dan di rumah itulah ruangan makan Paskah sudah disiapkan.

Pernyataan Yesus ini menggambarkan sifat alamiah dan supranatural-Nya. Secara alamiah, Yesus sudah menghubungi seseorang untuk menyediakan ruangan besar di bagian atas rumah (ayat 15), dan Yesus sudah meminta agar pemilik rumah itu menyiapkan semua perabot yang diperlukan untuk makan malam–tersedia meja makan dan tempat duduk/berbaring disekitar meja dengan jumlah yang cukup utk Yesus dan 12 murid-Nya.

Tradisi Gereja mengatakan bahwa rumah itu adalah rumah Markus–sehingga masuk akal kalau setelah makan malam Paskan, Markus mengikuti Yesus dan murid-murid ke taman Getsemane. Pada waktu Yesus ditangkap, ada seorang muda yang hanya mengenakan sehelai kain linen (pakaian tidur) hendak ditangkap bersama Yesus. Anak muda itu melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang (Markus 14:51)–catatan ini hanya tertulis di Injil Markus, sehingga kemungkinan besar Markus adalah anak muda tersebut.

Yesus melakukannya dengan diam-diam, karena Ia sudah tahu bahwa para pemuka agama Yahudi berrencana untuk menangkap Dia dengan diam-diam. Ia juga sudah tahu bahwa salah satu murid-Nya akan menghianati Dia. Karena itu, Ia tidak memberitahu siapa nama pemilik rumah dan di mana alamatnya–hanya pada saat terakhir saja mereka tahu, yaitu ketika mereka sudah sampai di rumah itu. Ini juga menunjukkan Yesus tahu bahwa bukan Petrus atau Yohanes yang akan menyerahkan Dia, sebab mereka yang disuruh untuk mendahului menyiapkan makan malam Paskah.

Secara supranatural, Yesus memberi nubuat kepada Petrus dan Yohanes tentang apa yang akan mereka temui sebagai petunjuk ke arah lokasi rumah yang dimaksudkan oleh Yesus. Kadang Tuhan tidak memberitahu dengan lengkap dan jelas kepada orang percaya–di dalam hikmat-Nya Tuhan punya alasan mengapa Ia merahasiakan sesuatu. Tetapi, Ia akan memberi petunjuk dan bimbingan yang bisa diikuti oleh orang percaya ke arah yang dikehendaki-Nya. Bagian orang percaya adalah: mendengarkan baik-baik petunjuk Tuhan, dan mengikutinya.

Penerapan:
(1) Sejauh yang bisa dilakukan dan diketahui, bertindak bijaksana dan hati-hati; tidak mengambil resiko yang tidak perlu, tidak bersikap sembrono.
(2) Ketika tidak mengetahui informasi yang detil atau pasti, yang harus dilakukan adalah bergantung kepada pimpinan Tuhan: menyediakan diri untuk mendengarkan Tuhan, mendoakan setiap kesan yang ditangkap, dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Tuhan.

Views: 6

This entry was posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *