Spekulasi: No! Berjaga-jaga: Yes!

Markus 13:24-37

Yesus melanjutkan pengajarannya tengan akhir zaman dengan tanda-tanda kedatangan Anak Manusia yang ke-dua, setelah masa siksaan berat terjadi. Akan ada tanda-tanda alam: matahari menjadi gelap, bulan tidak bercahaya, dan bintang-bintang berjatuhan dari langit, serta kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itulah orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dalam segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya, dan Ia akan menyuruh para malaikat untuk mengumpulkan orang-orang pilihan dari seluruh penjuru bumi (ayat 24-27). Tetapi, Yesus memberi tekanan kepada: bagaimana sikap hidup murid-murid untuk menyongsong itu semua.

Pertama, Yesus meminta murid-murid untuk memperhatikan apa yang sedang terjadi di sekitar mereka. Dan menarik pelajaran: bahwa ketika tanda-tanda itu terjadi, maka waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu (ayat 28-29). Semua pasti akan terjadi tepat seperti yang sudah dinyatakan Yesus, sebab: “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (ayat 31). Murid-murid harus memperhatikan apa yang terjadi dengan berdasar pada firman Tuhan, mereka harus memahami firman Tuhan untuk bisa memahami apa yang terjadi.

Kedua, Yesus mengatakan bahwa sekalipun tanda-tanda itu sudah muncul, namun kapan waktunya yang pasti tidak ada yang tahu–itu adalah rahasia yang disimpan oleh Allah Bapa sendiri. Malaikat-malaikat di sorga tidak tahu, Anak Allah–yaitu Yesus sendiri–ketika ada di dunia ini juga tidak tahu. Hanya Allah Bapa yang tahu kapan hari dan waktunya (ayat 32). Karena itu, murid-murid tidak boleh sibuk menebak–nebak atau menghitung-hitung atau berspekulasi kapan hari itu akan datang. Itu tidak penting dan itu tidak akan ada gunanya, karena tidak akan berhasil! Hanya Allah Bapa yang tahu, dan rahasia itu tidak diberitahukan kepada siapapun juga!

Ketiga, karena tidak tahu kapan tepatnya hari itu akan datang, maka sikap yang harus dimiliki murid–murid adalah: setiap hari selalu berhati-hati dan berjaga-jaga (ayat 33), karena setiap saat, mungkin hari ini, Anak Manusia akan datang kembali. Murid-murid diumpamakan sebagai hamba-hamba yang ditinggal tuannya pergi jauh dan tak tahu kapan akan kembali. Selama ditinggal, hamba-hamba itu diberi tanggung jawab menjaga dan mengurus rumah sang tuan. Berjaga-jaga artinya: setiap hari harus melakukan tanggung jawab yang sudah diberikan–jangan lengah atau tertidur (ayat 35-36). Perintah Yesus ini tidak hanya untuk murid-murid, tetapi “Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!” (ayat 37).

Penerapan:
(1) Mengafirmasi komitmen untuk tetap di dalam firman Tuhan: membaca, merenungkan, dan mentaati firman Tuhan–supaya dapat memahami dan mensikapi situasi yang terjadi di sekitar saya dengan benar.
(2) Fokus kepada: melakukan tanggung jawab saya dengan tekun dan sungguh-sungguh, sebagai bentuk sikap berjaga-jaga menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua.

Views: 5

This entry was posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *