Topangan Roh Kudus dalam Masa Sulit

Markus 13:9-13

Murid-murid Kristus akan mengalami penolakan, pengkhianatan, dan penganiayaan. Yesus menyatakan nubuatan ini untuk memberi peringatan agar murid-murid berhati-hati atau mepersiapkan diri mereka. Salah satu kondisi yang akan dihadapi oleh murid-murid Kristus adalah: dunia membenci mereka dan akan berusaha untuk menghancurkan mereka. Tetapi di dalam kesesakan dan penderitaan itu, Tuhan tetap setia untuk menopang mereka.

Peringatan yang diberikan Yesus di bagian ini ada dua hal. Pertama, murid-murid akan diserahkan kepada mahkamah agama, dipukuli di rumah-rumah ibadat, dan akan diadili dihadapan raja/penguasa–sebagai kesaksian (marturion) Kristus di hadapan mereka semua. Penderitaan/penganiayaan/pengadilan itu menjadi jalan nama Kristus dan Injil diberitakan kepada pra penganiaya/hakim. Melalui pengadilan-pengadilan itu, Injil justru diberitakan kepada semua bangsa. Terkait hal ini, Yesus memberikan janji bahwa Roh Kudus akan meletakkan perkataan di mulut murid-murid untuk berbicara di depan pengadilan, sehingga murid-murid tidak usah kuatir/gelisah dengan apa yang harus mereka katakan nanti.

Kedua, akan ada situasi di mana bahkan orang-orang terdekatpun saling mengkhianati bahkan menyebabkan sanak saudaranya dibunuh karena Kristus. begitu besar kebencian dunia dan orang-orang berdosa kepada Kristus, sehingga mereka sampai hati untuk melaporkan/menyerahkan anaknya, saudaranya, dan orangtua sendiri–karena percaya kepada Yesus–untuk dibunuh/dihukum mati. SItuasi yang sangat sulit dan menyesakkan–sehingga Yesus mendorong murid-murid-Nya agar tetap bertahan dalam iman sampai akhir, karena mereka yang bertahan sampai akhir akan diselamatkan. Mereka yang percaya dan benar-benar anak Allah akan bertahan sampai akhir.

Secara literal, semua murid-murid Yesus mengalami apa yang dinubuatkan-Nya. Semua pergi ke seluruh penjuru dunia untuk memberitakan Injil, semuanya mengalami penangkapan dan pengadilan dan penganiayaan. Semua–kecuali rasul Yohanes–mengalami kematian sebagai martir–dibunuh demi nama Yesus. Dan semuanya bertahan dalam iman sampai akhir. Mereka orang-orang biasa, mereka orang-orang yang lemah, mereka orang-orang yang sulit diajar–maka, satu-satunya faktor yang membuat orang-orang biasa ini setia sebagai saksi Kristus sampai mati adalah: Roh Kudus yang tinggal di dalam diri mereka menopang dan menjaga iman mereka.

Bukan kekuatan eseorang, bukan kepandaiannya, bukan pula tekad dan komitmennya; melainkan Roh Kudus yang akan memebuat seseorang bertahan di dalam iman kepada Kristus di tengah situasi yang sulit, di tengah penganiayaan, dan di hadapan pengadilan manusia. Roh Kudus yang tinggal di dalam diri para murid adalah Roh Kudus yang sama, yang tinggal di dalam diri setiap orang percaya. Sehingga setiap orang percaya bisa yakin bahwa Roh Kudus akan memberikan topangan dan kekuatan untuk bertahan dalam iman kepada Kristus–sama seperti yang telah dialami oleh para murid Yesus.

Penerapan:
(1) Bersyukur untuk kehadiran Roh Kudus di dalam hidup saya dan keluarga saya, karena dengan demikian kami memiliki Sumber Kekuatan yang menopang kami melewati masa-masa yang sulit dalam hidup kami.
(2) Terus menyerahkan diri kepada pimpinan Roh Kudus dan terus bergantung (mengandalkan) kuasa Roh Kudus di dalam menjalani kehidupan sehari-hari–dalam ibadah pribadi, dalam doa, dan dalam merenungkan Firman Tuhan.

Views: 671

This entry was posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *