Tentang Akhir Zaman 1: Waspada dan Jangan Gelisah

Markus 13:1-8

Yesus dan murid-murid berjalan meninggalkan Bait Allah. Ketika mereka berjalan keluar, salah satu murid berkata kepada-Nya berisi kekaguman kepada bangunan Bait Allah–betapa kokoh batu-batunya dan betapa megahnya gedung-gedungnya. Ada dua aspek yang menimbulkan kekaguman: kokohnya batu-batu yang digunakan untuk material Bait Allah dan kemegahannya (ayat 1). Kekaguman orang kepada bangunan Bait Allah tidak bisa disangka. Sebab memang Bait Allah pada zaman Yesus itu sangat megah dan indah–termasuk ke dalam salah satu Keajaiban Dunia pada masa itu. Banyak orang datang, bukan hanya untuk beribadahm tapi juga untuk mengagumi keindahan dan kemegahan Bait Allah.

Tetapi respons Yesus mengejutkan mereka. Yesus tidak menyangkal bahwa bangunan Bait Allah itu memang megah dan indah, tetapi Yesus melihat apa yang akan terjadi di masa depan atas kemegahan dan keindahan itu. Yesus menjawab komentar murid-Nya: bangunan yang hebat yang mereak lihat dan kagumi itu akan mengalami kehancuran total, semuanya akan diruntuhkan rata dengan tanah; batu-batu yang kokoh itu satupun tidak akan ada yang dibiarkan terletak di atas batu yang lain (ayat 2). Jawaban Yesus memprovokasi murid-murid untuk bertanya lebih lanjut.

Ketika mereka sampai di Bukit Zaitun, Yesus duduk menghadap Bait Allah–mereka bisa melihat kemegahan Bait Allah dari jauh. Dan saat itu empat orang murid-Nya (Petrus, Yakobus, Yohanes, dan Andres) bertanya kepada-Nya mengenai kapan datangnya akhir zaman dan apa tanda-tanda yang akan menyertainya (ayat 4). Maka Yesus mengajar murid-murid tentang tanda-tanda akhir zaman–pengajaran yang berisi nubuat Illahi tentang apa yang akan terjadi di masa depan.

Pertama, Yesus mengajarkan bahwa tanda akhir zaman adalah munculnya penyesat-penyesat yang mengaku sebagai Mesias (Akulah dia–ayat 5), dan banyak orang bisa disesatkan oleh mereka. Yesus memberi peringatan kepada muris-murid supaya waspada supaya jangan ada orang menyesatkan mereka (ayat 5). Waspada berarti awas, kristis kepada munculnya ajaran atau pengajar-pengajar yang menyesatkan; berarti harus mengerti dan memegang ajaran yang benar.

Kedua, akan ada peperangan atau kabar tentang perang, di mana bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Selain itu ada gempa bumi di berbagai tempat dan kelaparan (ayat 7-8). Yesus mengajar murid-murid untuk tidak menjadi gelisah atau takut/kuatir (ayat 7); karena semua itu memang harus terjadi–berarti, semua itu diijinkan Tuhan untuk terjadi dan dipakai sebagai tanda penggenapan rencana Tuhan. Tidak gelisah karena tahu bahwa Tuhan in control–semuanya terjadi atas ijin Tuhan dan di dalam pengendalian Tuhan.

Penerapan:
(1) Tekun untuk terus belajar Firman Tuhan melalui renungan atau PA pribadi, maupun melalui mendengarkan pengajaran orang lain dan membaca hasil perenungan/penyelidikan orang lain.
(2) Berdoa memohon hikmat dan pengertian untuk dapat menguji pengajaran yang didengar, supaya bisa mengidentifikasi apakah pengajaran itu benar atau sesat.

Views: 8

This entry was posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *