Berhadapan dengan Tuhan Yang Mahatahu

Kebaktian Minggu GKJ Nusukan

Mazmur 139; 1 Samuel 3:1-4:1; Yohanes 1:35-41

Tidak ada yang tersembunyi dari TUHAN! Demikian pengakuan Pemazmur. TUHAN mengetahui semua tindakan dan aktivitas–sekalipun tidak ada manusia lain yang melihat, TUHAN mengetahui isi pikiran dan isi hati, niat dan motivasi. TUHAN mengetahui apa yang akan dikatakan, sebelum perkataan itu terucap. TUHAN mengetahui desain, watak, karakter, dan sifat-sifat fisik seseorang–sebab Ia yang menciptakan. TUHAN mengetahui masa depan; melihat semua hari-hari yang akan terbentuk, sekalipun belum terjadi.

Yesus, sebagai Pangejawantahan Allah di dunia, mengetahui segala sesuatu. Ia melihat aktivitas yang dilakukan Natanael sebelum bertemu muka. Ia bahkan bisa mengetahui sifat atau kepribadiannya, sehingga menyebutnya sebagai “… seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!”. Ia mengetahui sejarah hidup perempuan Samaria–yang baru sekali bertemu. Ia mengetahui ada orang yang menyentuh ujung jubah-Nya di tengah kerumunan orang yang mendesak-desak Tubuh-Nya. Ia mengetahui isi hati orang-orang Farisi yang penuh kebencian kepada-Nya. Ia mengetahui isi hati orang banyak yang tidak bisa dipercaya. Ia mengetahui kerinduan hati Zakheus.

Tuhan, yang Mahatahu itu, berkenan menyatakan apa yang diketahui-Nya kepada hamba-Nya. Ia tidak membatasi siapa yang bisa diberi rahasia-Nya, bukan faktor kedudukan, status, usia, kepandaian, atau faktor-faktor manusiawi lainnya. Ia bebas untuk menyatakan pengetahuan-Nya kepada siapapun yang dikehendaki-Nya. Samuel, anak perjanjian Tuhan, adalah orang yang dipilih Tuhan untuk menerima pengetahuan-Nya. Samuel yang masih muda, belum pernah mendengar suara Tuhan, sehingga harus diajari oleh gurunya. Kepadanya Tuhan memberitahukan pernyataan yang besar dan mengerikan–penyataan penjatuhan hukuman kepada gurunya dan anak-anak gurunya karena kekerasan hati mereka di dalam dosa.

Berhadapan dengan Allah yang Mahatahu ini, muncul kegentaran karena sadar bahwa tidak ada satupun yang tersembunyi dari-Nya. Tidak ada pikiran jahat, tidak ada perbuatan dosa, tidak ada hati kotor yang bisa disembunyikan. Di hadapan Allah yang Mahatahu, saya tidak bisa berpura-pura, tidak bisa menutupi kenyataan, tidak bisa munafik, tidak bisa mengelabuhi. Siapa saja sebenarnya apa adanya terlihat jelas telanjang di bawah sorot mata-Nya!

Tetapi, di sisi lain, muncul rasa aman karena tahu bahwa tidak ada rahasia yang tersembunyi dari-Nya. Hal-hal yang tidak bisa saya lihat, itu terang-benderang bagi mata-Nya. Perkara-perkara yang tidak saya mengerti atau ketahui, itu diketahui semuanya oleh Tuhan. Apa yang menjadi misteri bagi saya, itu semuanya terbuka di hadapan Tuhan. Apa yang tidak saya ketahui di masa depan, apa yang akan terjadi; semuanya sudah diketahui-Nya. Bagi Tuhan tidak ada “kemungkinan” atau “asumsi” atau “hipotesis” atau “dugaan” atau “perkiraan”; karena semuanya sudah diketahui-Nya. Semuanya jelas, semuanya sudah pasti bagi-Nya.

Dan akhirnya, yang ada adalah pengharapan dan penyerahan–sebab Tuhan Yang Mahatahu itu adalah Tuhan yang mengasihi saya. Tuhan yang menunjukkan kasih-Nya kepada saya dengan memberikan Anak-Nya untuk mati bagi saya, ketika saya masih berdosa. Tuhan yang menunjukkan kasih-Nya dengan menyiapkan pekerjaan baik yang harus saya kerjakan selama saya hidup. Tuhan yang hendak mengajar, memberi nasihat, menunjukkan ke mana saya harus pergi, dan yang memberikan perhatian personal kepada saya.

Views: 6

This entry was posted in 1 Samuel, Mazmur, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Refleksi, Yohanes. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *