Markus 4:1-2;10-12
Yesus mengajarkan banyak hal di dalam perumpamaan. Perumpamaan menjadi salah satu metode yang digunakan Yesus untuk mengajar orang banyak. Metode ini juga umum dipakai oleh para rabbi untuk mengajar. Dalam PL juga tercatat pengajaran atau teguran dari Tuhan yang disampaikan oleh para nabi dalam perumpamaan.
Ada 2 kategori orang terkait dengan penggunaan perumpamaan oleh Yesus dalam pengajarannya: (1) pengikut-pengikut-Nya dan 12 murid; (2) orang-orang luar. Kepada ppara murid-Nya, Yesus menjelaskan arti dari perumpamaan yang disampaikannya, tetapi Ia tidak memberikan penjelasan itu kepada orang banyak–Ia membiarkan orang banyak untuk menafsirkan arti perumpamaan-Nya.
Alasan Yesus: (1) Ia telah memilih/memutuskan bahwa murid-murid diberi rahasia Kerajaan Allah; mereka mendapat perlakuan khusus/istimewa terkait dengan rahasia-rahasia Illahi; (2) untuk “menguji kesungguhan” orang banyak, sebab hanya mereka yang sungguh-sungguh memperhatikan dan merenungkan perumpamaan itulah yang akan dapat memahami artinya–yaitu rahasia Kerajaan Allah.
Kebenaran Tuhan itu begitu berharga, karena berisi rahasia Kerajaan Allah, rahasia tentang Allah, rahasia tentang bagaimana hidup berkenan kepada Allah. Tidak semua orang “layak” untuk memahami kebenaran Tuhan; tetapi hanya mereka memiliki relasi “dekat” dengan Tuhan, mereka yang diberi kasih karunia Tuhan, dan mereka yang memiliki kesungguhan untuk mencari Tuhan dan merenungkan firman-Nya.
Penerapan:
Mengakui bahwa sering memiliki sikap tidak sungguh-sungguh merendahkan diri mencari Tuhan dan memohon pencerahan Tuhan, tetapi lebih mengandalkan kepandaian, pengalaman, atau wawasan yang selama ini dimiliki ketika berhadapan dengan firman Tuhan.
Views: 10